15. Cukup Tahu Saja

8.9K 1.4K 33
                                    

“Aku hanya bisa menyarankan agar jangan bersikap brutal,” kata Aron sembari membiarkan Aine menarik-narik lengan bajunya. Sedari tadi Aine mencoba memberi kode agar boleh mengajakku bermain YANG TERIMA KASIH ditolak Aron. “Paham?”

Paham? Sungguh mengejutkan mengetahui kepribadian bapak tokoh utama perempuan ternyata seperti mawar berduri; elok, tetapi siap menyengat siapa pun dengan duri andai berani bersikap kurang ajar. Dengan ayah seperti dia, seharusnya Aine tidak mudah terombang-ambing dalam buaian cinta Sean. Pasti Sean sakti sekali sampai bisa mengisap madu cinta dari Aine tanpa takut tertusuk. Aron pasti akan muntah darah andai tahu jenis permainan cinta yang dimainkan oleh Sean dan Aine.

Mendadak lagu dangdut berjudul Mandi Madu terasa masuk akal diputar sebagai latar belakang musik pengiring bagi Sean dan Aine. Sekarang aku menyesal mengetahui arti lagu tersebut.

“Semua akan kubereskan sampai ke akar,” ujar Ronan. Dia membiarkanku mencolek kue dengan telunjuk, menjilat cokelat yang ada di seluruh jemari, dan ... menempelkannya di kemeja Ronan. INI INSTING BALITA! INSTING BALITA SEDANG INGIN MAIN KOTOR!

“Itu artinya kamu mungkin akan menghadapi orang-orang yang tidak bermain dengan tangan bersih, Ronan.”

Om, tanganku kotor!’

“Biarkan mereka mencoba,” Ronan menantang, “dan kamu akan membereskannya untukku.”

“Ronan, aku bukan pesuruhmu.”

Ada beberapa hal yang membuatku terkejut. Membaca perjalanan hidup Kayla dan mengalaminya merupakan dua hal berbeda. Sebagai pembaca, kemampuanku meraup informasi terbatas pada kesediaan pengarang menumpahkan bahan. Aku tidak tahu mengenai orangtua Kayla, hubungan besar antara nama-nama keluarga yang berperan dalam percintaan Sean dan Aine, lalu alasan Kayla menjadi tumbal romantisme.

Akan tetapi, begitu menjalani hidup sebagai Kayla satu per satu pintu pun terbuka. Mulai dari kemungkinan Kayla menjadi korban balas dendam, permainan kotor yang berputar di sekitar masa lalu Ronan, dan kemudian alasan Sean White begitu kuat seakan mengenakan zirah pelindung plot. Lawrence, Montez, dan White. Gila! Bagaimana bisa Sean memiliki kekerabatan dengan dua petinggi bisnis? Pantas saja dia punya pelindung baja antikarat! Sialan!

“Uhuuuu hiks.” Tanpa sadar aku terisak. Perasaan terkhianati ini membuatku ingin menumpahkan kemarahan kepada Sean. Buhuuuu seharusnya aku jambak dia saat reunian. Bisa-bisanya kulewatkan kesempatan emas menghajar Sean! “Papa!”

Ronan yang sedang bercakap dengan Aron pun menghentikan perbincangan. Dia tidak bertanya mengenai alasanku tiba-tiba menangis padahal tidak ada apa pun yang terjadi. Dengan sabar dia membiarkanku meringkuk di pelukannya, menyembunyikan wajah di ceruk leher, dan tangannya pun mulai menepuk pelan punggungku.

Tidak butuh waktu lama bagiku mengendalikan emosi. Aku tidak lagi merasa ingin merajam Sean. Sekarang aku hanya ingin....

Pandangan mata pengunjung, terutama perempuan, terfokus pada Ronan. Mereka tersipu, menutup mulut, dan ada juga yang seperti ingin mendaftarkan diri sebagai mama dadakan. Aku cemberut, bibirku sampai membentuk kerutan, dan TIDAK AKAN KUBIARKAN MEREKA MENDEKATI PAPAKU! Langkahi dulu mayat Sean sebelum berani mengajukan diri sebagai mama tiri!

“Uuuuu lucu.”

“Kamu lihat, enggak? Dia mungil sekali!”

“Kira-kira boleh gendong dia enggak, ya?”

“Jadi ingin punya anak cewek.”

Mereka tidak bisa dibiarkan menyentuh Ronan. Akan kugigit! RAAAW! RAW! RAAW!

“Kayla, ingin pulang?”

Pertanyaan Ronan pun menyadarkanku bahwa....

Bahwa masih ada kue yang belum kutandaskan! HUWEEE KUEKU!

VILLAIN'S PRECIOUS DAUGHTER (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang