Author's POV
Malfoy menarik kencang tali pancingnya kala ia merasakan sesuatu yang berat memakan umpannya.
"Bantu aku, Bell!" seru Malfoy pada sepupu perempuannya.
Rosebell Lestrange, anak perempuan dari bibinya itu dengan sigap membantu menarik pancing miliknya. Setelah bersusah payah menarik pancing yang berat, sebuah ikan besar melompat ke udara dengan pancing di mulutnya.
"Gila! Kita apakan ikan sebesar ini?" tanya Rosebell berjongkok sambil memandangi ikan yang menggelepar di tanah.
"Kita goreng atau bakar? Yang penting bisa dimakan," jawab Malfoy kegirangan.
Rosebell menjentikkan jarinya, "kita bakar saja sekarang."
"Oke. Aku akan kumpulkan kayu bakarnya. Kau, bersihkan ikannya," cetus Malfoy yang dibalas anggukan oleh Rosebell.
Rosebell dan Malfoy terlihat seperti remaja pada umumnya bila di luar sekolah. Biasanya, mereka akan menggunakan seragam Hogwarts ataupun pakaian formal yang dibalut jas. Sementara sekarang, Rosebell dan Malfoy memakai celana hitam pendek yang sama. Hanya saja, Malfoy memakai kemeja coklat sebagai atasan dan Rosebell memakai kaus putih berlengan pendek.
"Sudah?" tanya Malfoy.
Rosebell mengangguk. "Bagaimana kita menghidupkan apinya?" tanyanya.
"Kau bawa tongkat sihir?"
"Bawa. Tapi, memangnya boleh menggunakan sihir di luar sekolah?" tanya Rosebell lagi.
"Kurasa tidak masalah jika hanya menghidupkan api," ucapnya.
Rosebell mendengus, "cepat kau ambil korek api di rumahmu sana! Kita 'kan bawa sapu terbang."
Malfoy memutar bola matanya jengah. Meskipun demikian, ia tetap melangkah menuju sebuah pohon dimana dua buah sapu terbang tergeletak di bawahnya. Sementara itu, Rosebell menusuk moncong ikan dengan sebuah ranting hingga menembus sampai ke belakang.
Tak lama kemudian, Malfoy kembali dengan korek api di tangannya. Ia kembali meletakkan sapu terbangnya di tempat semula dan menghampiri sepupunya.
"Ku tebak, kau pasti terbang dengan kecepatan tinggi," lontar Rosebell sambil merebut korek api dari tangan Malfoy.
"Biar cepat. Padahal tak masalah kalau cuma menghidupkan api dengan tongkat sihir," protes Malfoy kemudian.
Rosebell menggesek korek pada bungkusnya, beberapa kali hingga api mulai menyulut. Gadis itu kemudian melempar korek tersebut ke dalam kumpulan kayu yang sudah disusun sedemikian rupa.
"Kau bisa menggunakan benda itu?" tukas Malfoy terperangah.
Rosebell menatap sepupunya remeh. "Kau saja yang bodoh," ledeknya.
"Biar aku saja," sahut Malfoy merebut ikan yang ditusuk dari tangan Rosebell.
Laki-laki berambut pirang itu kemudian membalik-balikkan ikan di atas api yang membara. Keringat tampak berjatuhan dari dahinya hingga ke dagu. Mungkin karena berasa dekat dengan api, dan juga cuaca yang memang panas di musim seperti ini.
"Awas tanganmu," tegur Rosebell mengingatkan agar Malfoy berhati-hati dan tidak tersambar api.
"Aku akan cari daun," ucap Rosebell yang dibalas anggukan oleh Malfoy.
Malfoy melirik Rosebell yang memetik daun tidak jauh dari tempatnya membakar ikan. Laki-laki pirang itu tahu ada yang aneh dari sepupunya, sesuatu yang berbeda. Namun Malfoy tak ingin memaksa Rosebell agar bercerita padanya, ia akan membiarkan Rosebell untuk terbuka dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lestrange
FanfictionAku yang tak sengaja terdorong oleh temanku, jatuh dari gedung lantai tiga. Ku pikir itulah akhir dari hidupku. Namun, aku malah terbangun di tubuh gadis lain dan ditempat yang tak dikenal. Sebuah dunia yang menggunakan sihir dalam keseharian mereka...