❌️ JANGAN PLAGIAT ❌️
Nata Arsyana Candramaya adalah seorang gadis yang terus mendapatkan perlakuan kasar dari Bagasditya Magani. Cowok berambut gondrong itu, tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mengumpat, mendorong, atau meminta Nata melaku...
Selalu ya, jangan lupa vote + comment + share biar yang lain juga tahu tentang NAGAS
Oke, selamat membaca!
---
Kata orang, semua ada bayarannya. Aku percaya itu. Salah satunya, kebahagiaan yang dibayar dengan kesedihan.
~ ♡ ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo, gantian. Kali ini biar gue yang boncengin lo."
Bagas langsung menarik tangannya dengan kasar. Wajah keberatannya tercipta dengan jelas. Kening bersama garis-garis kerutan bukti atas bentuk protesnya.
"Nggak usah sok baik atau sok akrab sama gue," ujar Bagas.
Tiba-tiba ponsel Nata berdering. Gadis itu mengeceknya dengan segera. "Om Henri nelpon," katanya, menarik perhatian Bagas. "Yaudah, kalo nggak mau balik sama gue, lo pulang sama papa lo aja."
"Nggak!" tolak Bagas langsung. Membuat Nata jadi tertahan mengangkat panggilan tersebut.
"Apanya yang nggak?"
"Gue nggak mau dijemput papa."
"Terus lo pengen jalan kaki pulangnya?"
"Dimana motor lo? Biar gue yang bawa." Bagas mengajukan diri secara tiba-tiba. "Jadi, nggak usah angkat telepon papa."
Nata mengulum senyum. "Harus tetap diangkat. Nggak sopan."
Tanpa mengikuti perkataan Bagas, Nata menggeser ikon hijau di layar ponselnya. Membuat Bagas melotot penuh kesal padanya.
"Halo, Om? Nggak ada apa-apa kok. Iya, tadi Nata nelpon, itu nggak sengaja kepencet. Baik, Om."
Itulah serangkaian jawaban yang Nata balaskan pada panggilan Henri. Tadi, saking paniknya menghadapi kondisi Bagas, Nata langsung menghubungi Henri, papa Bagas. Tapi, Henri saat itu tak mengangkat panggilannya sama sekali.
Giliran Nata, langsung telepon balik. Pas sekolah yang hubungi, nggak pernah mau.
Bagas semakin kesal dengan fakta papanya yang barusan terungkap. Ia jadi bisa melihat dengan jelas perbandingan prioritas pria tersebut.
"Yaudah, yuk, pergi sekarang," ajak Nata. Tidak lupa gadis itu mengembalikan dompet dan ponsel Bagas juga.
"Gue bilang gue yang bawa motornya," ulang Bagas ketika Nata langsung mengambil tempat di jok depan motor.