❌️ JANGAN PLAGIAT ❌️
Nata Arsyana Candramaya adalah seorang gadis yang terus mendapatkan perlakuan kasar dari Bagasditya Magani. Cowok berambut gondrong itu, tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mengumpat, mendorong, atau meminta Nata melaku...
Jangan kendorin vote-nya guys, biar bisa up cepat lagi!
Kira-kira bisa nggak, ya, part ini tembus 10 vote?
---
"Jangan belajar terlalu keras, Mas. Kalo emang capek, istirahat aja nggak papa."
- Bi Ayu -
~ ♡ ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emang harus pinjam lagi? Bukannya udah, ya?" Nata hendak memastikan informasi yang baru saja disampaikan di dalam kelasnya oleh Dewa. Tambahan informasi bahwa Dewa ini bukan sekedar teman kelas, tapi dia sekaligus ketua di 11 IPA 1.
Dewa mengangguk. "Harus. Ini buat tugas baru pekan ini. Ibu nggak bisa datang karena saudaranya ada yang masuk rumah sakit. Jadi, semuanya ke perpustakaan sekarang dan pinjam satu buku buat di-review," tutur cowok itu.
Penjelasan Dewa jelas, tetapi bukan hal yang Nata senangi. Ia paling malas mengerjakan review yang sama seperti di minggu-minggu yang lalu. Hanya beda buku, beda topik, tapi dengan konsep serupa.
Viana yang dari sananya memang rajin, langsung membereskan meja dan bersiap-siap ke perpustakaan. "Ayo," ajaknya.
Nata menggeleng dengan lesu. "Duluan deh. Nanti nyusul."
Tapi, Viana malah menarik paksa Nata hingga gadis itu jadi mau tidak mau berdiri. "No nyusul-nyusul, harus go sekarang," ucapnya dengan tekad yang tidak sebanyak Nata.
Semua siswa pun berbondong-bondong ke perpustakaan. Mereka mencari satu buku lalu ada yang sebagian duduk di kursi untuk mengerjakan tugasnya dan ada pula yang ke kelas kembali.
Ketika yang lain langsung dapat minatnya pada buku, beda dengan Nata yang masih jalan kemana-mana untuk mencari. Viana yang sudah dapat sejak tadi, bersandar di ujung rak buku.
"Masih belum dapat?" tanyanya.
Jari Nata meraba deretan buku sambil membaca. "Belum."
"Lo mau kerjain ini dimana? Kelas apa perpus?"
"Kelas deh, di sini nggak boleh ribut."
Viana manggut-manggut paham. "Mau gue bantu cari? Lo emang pengen pinjam yang model gimana?"
"Nggak usah," tolak Nata. "Duluan aja. Gue masih bingung banget pengen pinjam yang mana."
Viana tidak langsung menggubris. Dia menimbang-nimbang keputusan dulu. Dari gesturnya, Nata langsung tahu dan paham. "Tenang aja. Gue nggak bakal kabur anjir."
"Oke deh, gue tunggu lo di kelas. Awas kalo nggak balik, gue aduin lo ke Dewa pergi bolos!" ancam Viana.