17 : Kebaikan Ini Dari Siapa?

90 8 2
                                    

Menutup minggu ini, NAGAS comeback!

Jangan lupa untuk tetap vote + comment + share yaaa

Sampai di part 17, kalian ada kesan apa aja tentang para tokoh?

Btw, makasih untuk 1k kali dibacanyaaa!!!

---

Hidup itu misterius. Datangnya kebaikan pun demikian.

~ ♡ ~

Pada suatu saat, waktu bisa saja berjalan begitu cepat ataupun sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada suatu saat, waktu bisa saja berjalan begitu cepat ataupun sebaliknya. Jika hal yang terjadi menyenangkan, maka waktu yang lama pun tak akan cukup. Kemudian, apabila peristiwa tak menyenangkan terjadi, maka waktu sebentar saja dirasa begitu lama.

Kurang lebih itulah yang dirasakan oleh Nata. Ia berdiri tegak dengan kepala menunduk di hadapan seorang guru. Beliau dari tadi menatapnya tanpa memalingkan wajah ke arah lain. Membuat Nata merasa dirinya diawasi dengan ketat bahkan hanya untuk bernapas.

"Maaf, Bu," lirih Nata. Angkat suara dengan alasan agar hening ini tak seolah mencekiknya. Meskipun, semua orang bisa mendengar dengan jelas sedikit nada gemetar dalam ucapannya tadi.

"Ini sudah satu minggu, tapi kamu malah belum ngasih pengganti bukunya. Terus, sekarang kamu mau pinjam buku yang lain? Tidak bisa!" tekan bu Irna, penjaga perpustakaan sekolah yang dikenal galak.

Nata menggigit bibir. Ia merutuki diri dalam hati hingga beberapa kali. Nata tidak pernah lagi sempat untuk mencari buku. Terakhir kali, ia sudah ada di Gramedia, tapi saat itu dirinya harus pulang dengan segera akibat Viana.

"Saya ada tugas, Bu. Saya janji, pulang sekolah nanti, saya cari lagi pengganti bukunya. Saya bakal tanggung jawab, Bu. Saya butuh ini untuk ngerjain tugas-"

"Tidak!" potong bu Irna. Tidak peduli dengan kesulitan Nata, mengingat yang paling penting adalah aturan yang berlaku di perpustakaan. "Intinya, kamu nggak boleh pinjam buku apapun dari perpustakaan, sampai buku yang kamu hilangkan, sudah ada penggantinya!"

"Buku pengganti apa, Bu? Eh, hai, Nata," sapa seseorang, menyela pembicaraan antara Nata dan bu Irna.

Dia adalah bu Cece, guru yang juga bekerja sebagai penjaga perpustakaan. Umurnya jauh lebih muda. Termasuk guru baru juga yang bekerja di SMA Nusa.

"Hai, Bu," sapa Nata, balik.

"Ini, Nata ini hilangin buku perpustakaan. Belum ganti yang baru, sudah mau pinjam lagi!" omel bu Irna.

"Bukunya udah diganti kok," balas bu Cece.

Bukan hanya bu Irna, Nata juga kaget. Lebih kaget lagi saat bu Cece benar-benar menunjukkan buku ganti yang dia maksud. Persis. Buku seperti itu yang sementara Nata cari.

NAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang