21 : Panggilan

92 8 3
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa pertama, ya, bagi teman-teman yang menjalankan.

NAGAS comeback buat nyapa kalian!

Jadi, seperti biasa, beri vote + comment untuk membangun author-nim, oke?

Selamat membaca!

---

Harus banget, ya, sesemangat itu buat bahas soal dia?

~ ♡ ~

Suara motor meredam ketika kendaraan dua roda tersebut, berhenti tepat di depan sebuah rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara motor meredam ketika kendaraan dua roda tersebut, berhenti tepat di depan sebuah rumah.

"Makasih, ya, Ken buat hari ini," ucap Nata, tulus.

Kenzie mengangguk ringan. "Iya."

"Kalo bukan lo yang ngajak main, mungkin gue nggak tau bakal ngapain aja di rumah sendirian."

Nata sebenarnya kaget setengah mati ketika Kenzie tanpa diduga mengirim pesan dan menanyakan keberadaannya yang tidak datang ke sekolah. Lalu, cowok itu malah mengajaknya pergi sore tadi. Itu juga karena Nata memberitahu bahwa aslinya ia tidak sakit dan hanya sedang tidak ingin ke sekolah saja hari ini.

"Iya," jawab Kenzie sekali lagi.

"Yaudah, masuk dulu."

"Nggak usah, nggak enak."

"Nggak enak sama siapa?"

"Mama lo 'kan balik tengah malam."

Nata manggut-manggut. Paham dengan maksud dari Kenzie. "Kalo gitu, hati-hati."

"Gue boleh ngomong sesuatu nggak sama lo, Nat?" Tiba-tiba Kenzie berujar panjang pada Nata sebelum dia pergi.

"Boleh, emang pengen ngomong apa?"

Nata baru saja mencuci mukanya sebelum tiba di depan cermin meja rias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nata baru saja mencuci mukanya sebelum tiba di depan cermin meja rias. Ia duduk di depan kaca dan menatap baik wajahnya. Memperhatikan setiap detail pada permukaan kulit di sana.

NAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang