❌️ JANGAN PLAGIAT ❌️
Nata Arsyana Candramaya adalah seorang gadis yang terus mendapatkan perlakuan kasar dari Bagasditya Magani. Cowok berambut gondrong itu, tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mengumpat, mendorong, atau meminta Nata melaku...
Part ini cukup panjang dari biasanya, jadi minta tolong dukungannya, ya, teman-teman!
Jangan bosan-bosan beri vote juga komen!
---
Kita tidak bisa menjamin bahwa setelah berkorban demi seseorang, kita tidak akan menoreh luka padanya.
~ ♡ ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nata tidak bisa menahan senyumnya sedetik pun ketika ia mulai merasa bahwa dunia mulai berjalan baik untuknya kembali. Mengingat satu-satunya orang yang selama ini sulit untuk ia dekati mulai bersikap seperti pertama kali mereka bertemu, Nata ingin setiap hari rasanya selalu sama. Bagas tidak menjadi sosok asing lagi bagi Nata.
Gadis itu duduk di balkon kamarnya. Sejak Bagas pamit, Nata tidak pernah jauh-jauh dari sini. Mungkin, sejak hari ini, balkon kamar miliknya akan menjadi tempat favorit baru Nata.
Masih mempertahankan kedua ujung bibir yang terangkat, mata Nata menatap lembaran langit yang penuh dengan taburan bintang. Nata menghela napas lega seolah mengirim pesan ke atas bahwa ia merasa baik untuk hari ini dan berterima kasih lewat senyuman yang tidak pernah putus.
Akan tetapi, ketika mata Nata tak sengaja menyorot pergelangan tangan kirinya, gadis itu melunturkan segala ceria di wajahnya. Mendadak, tenggorokan Nata terasa sulit menelan saliva. Ternyata, bahagia tak semudah yang ia pikirkan.
Nata masih bisa mengingat setiap peristiwa tadi malam. Dimana ketika malam itu, Nata yang selesai mengerjakan tugasnya di ruang tengah, izin ke kamar.
"Gimana PR-nya? Udah selesai?" tanya Chynthia.
Nata mengangguk. "Udah, ini pengen ke kamar."
"Oke, sebentar. Mama bawain minum dulu."
Tidak lama kemudian, Cynthia kembali sambil membawa segelas air putih. Seperti biasa, Nata menerimanya lalu naik ke kamar.
Gadis itu mendapatkan mood yang sangat baik sejak Bagas mengajaknya untuk pergi bersama besok hari. Makanya, PR yang bahkan deadline-nya lagi seminggu pun ia sikat begitu saja.
Tiba di kamar, Nata langsung menyimpan buku-bukunya ke rak dan langsung melempar tubuh ke kasur. Gadis itu meraih ponsel dan masuk ke aplikasi Whatsapp sekedar untuk melihat foto profil Bagas yang terpampang di sana.
"Ganteng banget anak orang, AAAAA!" puji Nata yang sedetik berikutnya berteriak heboh sampai ngamuk-ngamuk seperti orang kesurupan.
"Eh, anjir! Tumpah!" pekiknya kemudian saat gerakan acak kakinya tak sengaja menyenggol air pemberian sang mama di atas nakas. Habis semua airnya tumpah. Untung Nata dengan sigap meraih gelasnya sehingga tidak jatuh ke lantai.