NAGAS balik menyapa kalian!!!
Berpahalalah dengan ngasih author-nim vote juga comment pada part ini.
Selamat membaca teman-teman!!!
---
Penyakit manusia. Giliran tidak ada, baru dicari. Giliran didiamkan, baru bicara.
~ ♡ ~
"Yakin lo nggak pengen ikut, Gas? Itu cafe baru buka tau. Lumayan ada promo. Bagus tuh buat kita bertiga nongkrong hari ini." Fathan tampak sesekali mengedipkan mata kepada para gadis yang lewat di koridor kelas. Cowok itu tak akan melewatkan kesempatan untuk menebar pesona pada kaum hawa.
"Yakin," singkat Bagas. Memperbaiki tali ransel yang hanya dikenakan pada bahu kanannya saja.
"Seberapa yakin? Seratus persen?"
"Seratus satu persen."
"Sibuk apaan, sih, lo? Tumben nggak pengen ikut." Nada sewot muncul dari mulut Fathan.
"Kepo lo," timpal Bagas yang lepas mengatakan itu, ikut bergabung dengan kerumunan siswa di koridor. Sebuah rombongan yang akan berjalan bersama menuju gerbang sekolah.
"Sumpah temen lo yang satu itu, nyebelin banget," adu Fathan terhadap Kenzie yang sejak tadi ada, tapi diam saja. Dia menyindir Bagas yang menyebalkan dan kini hanya memamerkan punggung yang kian menjauh. "Yaudah, kita aja deh yang pergi, Ken."
"Nggak," tolaknya dengan cepat.
"Kenapa lagi lo?"
"Malas."
Fathan masih merasa lebih baik ketika ia ditolak oleh Bagas. Beda jika itu Kenzie karena cowok itu begitu singkat menjawab dan sangat jelas. Seperti Fathan ini benar-benar tak penting untuknya.
Sekarang, Kenzie benar-benar angkat kaki dari tempatnya. Ikut pergi menyusul Bagas. Meninggalkan Fathan yang mulai depresi dengan kondisi pertemanannya.
"Pada jahat banget, sih, sama gue! Kenapa nggak ada yang sayang sama gue?" sungut Fathan. Tapi, beberapa detik kemudian, mata cowok itu berbinar pada siswi bening yang lewat di depannya. "Hai, cantik. Pulang bareng siapa?"
Bagas yang meninggalkan teman-temannya lebih dulu, bukan langsung menuju parkiran. Tetapi ke salah satu kelas yang tidak asing baginya. Bagas menunggu di luar, menanti kehadiran seseorang.
"Nata mana?" tanyanya begitu berhasil menghadang seorang siswi yang baru saja keluar dari kelasnya.
Viana melipat tangan di depan dada. Menunjukkan wajah angkuh. "Ngapain lo nyari teman gue?" ketusnya.
"Bukan urusan lo. Dimana Nata?"
"Cari sendiri!" balas Viana tak berselera. Jengkel dengan jawaban yang Bagas berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGAS
Novela Juvenil❌️ JANGAN PLAGIAT ❌️ Nata Arsyana Candramaya adalah seorang gadis yang terus mendapatkan perlakuan kasar dari Bagasditya Magani. Cowok berambut gondrong itu, tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mengumpat, mendorong, atau meminta Nata melaku...