10 : Seseorang yang Berada di Sampingmu

114 8 2
                                    

❌️ JANGAN PLAGIAT!❌️

Asik, NAGAS udah 300 kali dibaca, makasih yaa

Btw, belakangan ini hujan + dingin

Semoga cerita NAGAS bisa ngisi waktu boring kalian, ya!

Selalu, ayo nambah pahala dengan nyenengin author, caranya dengan vote + comment + share, oke?

Selamat membaca!

---

Anehnya, aku jauh lebih sakit ketika kamu yang menyakitiku sedang tersakiti.

~ ♡ ~

"Lagi dimana?" Suara Viana terdengar agak ketus di telinga Nata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi dimana?" Suara Viana terdengar agak ketus di telinga Nata. Meski kini mereka sedang berteleponan, tidak juga Viana dapat melembutkan nada bicaranya.

"Di luar," jawab Nata singkat.

"Luar mana? Luar kamar kah? Luar teras? Apa luar-luar lain?"

"Luar-luar lain."

Terdengar decakan jengkel. Nata tersenyum, artinya ia menang. "Gramed," ucap Nata kemudian.

"Lah? Lo lagi di luar ternyata." Viana mendadak mengeluh. Membuat Nata kebingungan.

"Kenapa emang?" Nata menjepit ponselnya di antara telinga dan bahu. Sementara tangannya mulai menyisir rak buku.

Usai melapor tentang buku perpustakaan yang dirusak, Nata diminta ganti rugi. Ia diminta mencari buku yang sama persis. Jelas Nata tak mengatakan hal sebenarnya dan berakhir membuat alasan yang dikarang. Seperti tergelincir di toilet.

Nata memilih alasan itu agar dirinya terkesan begitu serius membaca buku hingga membawanya ke toilet. Padahal, harapannya hanya agar ia tak diberatkan dalam bertanggung jawab.

"Gue lagi depan rumah lo."

Mata Nata membulat. "Kenapa lo datang?!"

"Kok lo ngegas? Salah, ya, kalo gue datang? Perasaan baru jam tujuh malam, emang nggak sopan?"

"Kenapa lo datang?" ulang Nata dengan tidak sabar.

"Pengen main aja. Kebetulan gue ada di sekitar sini."

"Kenapa lo nggak bilang sebelum datang?"

"Ya kan gue juga lagi ada di sekitar sini, Nat. Sekalian aja. Kenapa, sih, emang? Ini nih alasan gue nggak ngomong sama lo sebenarnya. Selalu aja ngelarang gue datang."

Nata menghela napas. "Dengar, lo jangan langsung masuk. Mending tunggu gu-"

"Hai, tante."

Kerutan pada kening Nata tercipta dengan jelas. Viana sedang berbicara dengan orang lain di seberang sana. "Viana, halo?"

NAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang