Up tengah malam lagi nih!!!
Aku benar-benar penasaran, sejauh ini kesan kalian terhadap para tokoh gimana, sih?
Nata?
Bagas?
Kenzie?
---
Kadang, untuk melakukan hal yang dianggap bodoh di luar nalar, itu tak membutuhkan alasan.
~ ♡ ~
"Ayo."
Nata mengerjapkan mata beberapa kali sambil perlahan berdiri. Seorang cowok yang tengah mengenakan jas hujan bentuk kalelawar, baru saja mengajak Nata pergi. Namun, gadis itu masih bergeming seolah tersihir menjadi batu.
"Nata."
"Eh? Iya, Ken?" balas Nata, agak linglung.
"Ayo," ulang Kenzie.
"Ayo, apa?"
"Balik."
"Bareng?"
"Kalo bukan bareng, kenapa gue ngajak?"
Nata tertawa renyah sembari menggaruk kepala yang tak gatal. Suasananya jadi terasa begitu aneh. Kenzie yang hampir tak pernah berdialog dengannya, belakangan jadi sering melakukan interaksi dengan dirinya.
"Gue nggak punya jas hujan." Nata dengan alasannya.
Kenzie dengan segera menunjukkan jas hujan yang ia kenakan. Rupanya, jenis mantel cowok itu adalah jas hujan kalelawar dengan dua kepala. Bisa dikatakan, cowok itu sudah siap sedia sebelum berani mengajak.
"Btw, kok tau gue di sini?" Nata bertanya, dari tadi ia penasaran dengan jawaban dari pertanyaannya sendiri.
"Tadi lewat. Nggak sengaja liat. Terus putar balik."
Nata pasti sudah tidak fokus karena ia tak menyadari kalau Kenzie sempat lewat di depannya dan balik arah kemari.
"Motor lo mana?" tanya Kenzie. "Biasa pake motor."
Nata hanya membalasnya dengan tersenyum. Ia tak mungkin menjabarkan tentang tubuhnya yang kadang masih sakit kalau harus membawa motor sendiri. Sehingga, memutuskan untuk menggunakan bus saja.
"Biasa," balas Nata, tidak jelas.
"Jadi, ini beneran gue boleh numpang?" Nata bertanya sekali lagi untuk memastikan.
Kenzie mengangguk.
"Emang lo tau rumah gue dimana?" Pertanyaan Nata masuk akal, mengingat ia sama sekali tak pernah dekat dan kenal lebih baik dengan Kenzie.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGAS
Fiksi Remaja❌️ JANGAN PLAGIAT ❌️ Nata Arsyana Candramaya adalah seorang gadis yang terus mendapatkan perlakuan kasar dari Bagasditya Magani. Cowok berambut gondrong itu, tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mengumpat, mendorong, atau meminta Nata melaku...