22 : Menjadi Dingin

87 9 1
                                        

Yuhuyyy ada part baru nih!

Mau tau dong pendapat kalian soal NAGAS.

Unek-unek buat Nata apa?

Kalo Bagas?

Kenzie sendiri, gimana?

Oke, selamat membaca!

---

[ Fathan Sanjaya ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Fathan Sanjaya ]

---

Dulu sekali, dimana kau saat semuanya masih terasa hangat?

~ ♡ ~

"Jadi, Nata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, Nata. Sejak kapan Bagas minta kamu ngerjain tugas-tugasnya dia?"

Nata diam. Ia tak langsung menjawab. Bola mata gadis itu bergeser ke samping. Ingin tahu bagaimana reaksi Bagas terkait pertanyaan yang barusan disampaikan tadi.

Melihat Nata tak juga angkat bicara, bu Tiara pun melanjutkan. "Ibu sudah perhatikan tugas-tugas Bagas dan tau betul kalau itu bukan tulisan dia sampai ibu nemu buku yang bentuk tulisannya persis. Tulisan persis yang ibu maksud itu ada di buku kamu, Nata. Jadi, jawab pertanyaan ibu. Sejak kapan kamu ngerjain tugasnya Bagas?"

"Sejak dulu," jawab Bagas, mudah. Tidak ragu sama sekali meskipun pertanyaan itu sebenarnya bukan untuknya.

Nata tentu saja terkejut. Ia sampai berkedip beberapa kali di tempat. Menyaksikan pengakuan Bagas yang tidak menunjukkan reaksi berlebihan sama sekali. Air mukanya terlalu datar, sulit untuk menilai di saat seperti ini.

"Sejak dulu?" ulang bu Tiara. Memandang tidak percaya. "Kamu tau itu dilarang, 'kan, Bagas?"

"Tau, Bu."

"Terus kenapa kamu lakuin?"

Kini, gantian Bagas yang diam. Tak menjawab bu Tiara. Guru itu pun lantas beralih ke Nata. "Kamu diancam sama Bagas?"

NAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang