1.20. Kegelapan Terena

123 18 0
                                    

Slecester adalah sebuah kota besar yang diramaikan dengan banyaknya Akademi dan Universitas. Di antara semua akademi, Royal Slecester Academy adalah yang paling elit. Akademi ini hanya berisikan anak-anak bangsawan kaya sehingga menyebut dirinya 'Royal'. Hanya sekedar bangsawan tidak akan bisa masuk ke sana, terlebih lagi jika hanya kaya tapi tidak memiliki gelar bangsawan. Tempat itu adalah tempat pendidikan yang hanya bisa dimasuki calon-calon penguasa.

Selain kota pelajar, Slecester yang memiliki pelabuhan terbesar di Kerajaan Terena juga merupakan pusat perdagangan. Karenanya, meskipun bukan ibukota Terena, Slecester menjadi kota terkaya yang memberikan pendapatan tertinggi pada kerajaan tersebut. Perdagangan yang terjadi tidak hanya perdagangan legal melainkan juga perdagangan gelap yang menjual hampir segala hal. Pasar gelap Slecester adalah pasar gelap terbesar di seluruh negeri. Dari sinilah Lukas yang menggunakan nama samaran Rembulan memulai bisnisnya.

"Jadi, ada produk tertentu yang hanya bisa dibeli menggunakan token bangsawan?" Tanya Farrel pada Lukas untuk memastikan.

"Iya. Itulah kenapa ada beberapa barang yang aku inginkan tapi tidak bisa kubeli. Aku tidak mau itu dilacak." Jawab Lukas. Dia memang memulai semua bisnisnya diam-diam sehingga hanya bisa memasuki area abu-abu cenderung gelap. Sampai sekarangpun dia masih bermain aman dan menyembunyikan diri.

"Di antara semua yang mau kamu beli, mana yang paling mahal dan paling berbahaya?" Tanya Farrel lagi. Kali ini dengan nada merayu seorang sugardaddy. Dia sengaja begitu dekat sehingga Lukas dapat merasakan nafasnya. Tangannya melingkari pinggang suaminya.

"Akan aku tunjukkan nanti." Jawab Lukas dengan nada tenang tapi matanya memancarkan kilat menggoda. Sejak menyambut tangan Farrel tadi sore, dia tidak lagi menyembunyikan perasaannya.

Mereka sedang berada di dalam mobil untuk mempersiapkan diri memasuki salah satu Bar terkenal. Keduanya mengenakan tudung dan topeng polos berwarna hitam untuk menyembunyikan wajah. Setelah menyuruh supir pribadi mereka pergi, mereka masuk ke bar itu dan menyebutkan kata kunci menuju pasar gelap di bawah tanah.

Keseluruhan area bawah tanah dibagi menjadi beberapa subarea sesuai dengan jenis perdagangan. Di sana banyak barang dan jasa yang dijual, mulai dari artifak ilegal, budak, hingga jasa pembunuh bayaran. Sesampainya di tempat itu, Lukas menarik tangan Farrel untuk mengikutinya melangkah ke arah subarea penjualan binatang langka.

***

Malam sudah larut ketika Jacob akhirnya menyelesaikan diskusinya dengan Lith. Sebagian besar diskusi itu adalah tentang Farrel dan segala kepusingan yang dibuat. Sebenarnya semua masalah itu hanya debu jika dibandingkan dengan apa yang diperoleh nanti sehingga Jacob tidak terlalu banyak memikirkannya.

Dia memasuki kamarnya, menutup pintu, kemudian mengeluarkan sebuah catatan yang ditulis di atas sepuluh lembar papirus berukuran 15 x 2 cm. Tahun yang panjang sudah berlalu namun papirus itu masih terjaga seperti baru karena Jacob melapisinya dengan energi spiritual. Dengan khusuk, dia membaca isi tiga lembar pertama.

"Tidak ada yang bisa memberikan penderitaan bagi Sang Jiwa.
"Sang Pencipta selalu ada di hati ciptaannya dan mengarahkan pengembaraan semua makhluk.
"Cinta kasih selalu hadir di relung hati siapapun."

Yogi manapun, ketika mencapai pencerahannya, akan melihat tiga kenyataan itu. Tidak ada lagi dosa dan pahala serta tidak ada lagi ketertarikan pada surga dan neraka. Dengan pencerahan dan ilmu pengetahuan sejati, para Yogi tidak lagi terganggu dualisme yang menggoyahkan semua manusia yang kekurangan ilmu pengetahuan.

Yang ada hanyalah jalan menuju pembebasan. Untuk jalan itu, mereka harus rela membakar seluruh karma yang tersisa dengan karma yang baru. Pembakaran itu tidak dilakukan dengan tapa maupun semadi, melainkan dengan melaksanakan kewajiban yang dituntun oleh kata hati.

Sama seperti Lukas yang mengikuti petunjuk Sang Pencipta yang mengarahkan hatinya, Jacob juga mengikuti kata hati itu. Diapun akan menenggelamkan diri di dalam pusaran dosa dan pahala untuk membebaskan dirinya dan melampaui segala hal yang bersifat material. Untuk itu, dia dapat melihat kalau dia akan mengorbankan sepasang roh agung. Dosa besar itu akan dia terima demi melaksanakan tugasnya untuk dunia ini.

***

Di salah satu subarea pasar gelap, seorang gadis usia dua puluh tahunan menghela nafas berat. Di mejanya bertumpuk banyak kertas dan semuanya harus diurut dari yang memiliki informasi terpenting sampai yang tidak begitu penting. Sejak Rembulan datang tiba-tiba dan mengambil alih bisnisnya, pekerjaannya seperti air bah yang tak kunjung surut. Bisnis penjualan informasi ini entah kenapa menjadi sangat berat.

"Jyoti, katanya hari ini Rembulan akan datang dengan orang yang dia ceritakan sebelumnya." Kata Anna sebelum temannya itu meninggalkannya mengurusi tumpukan kertas seorang diri.

Sebenarnya Jyoti tidak mau bertemu dengan orang baru itu karena itu artinya dia akan menambah boss. Bossnya yang sekarang saja sudah perfeksionis dan banyak maunya. Dia tidak akan sanggup mengurusi satu boss tambahan. Gara-gara itu dia mulai mempertimbangkan bagaimana caranya membuat Rembulan memecatnya agar dia bisa mencari rumah bordil untuk menjual diri.

Sayangnya meskipun memikirkan ide itu, dia tahu kalau itu tidak akan mungkin dia lakukan. Dia tidak mau kembali pada profesi lama yang membuatnya harus berurusan dengan banyak manusia menjijikkan.

Dengan kesadaran itu, Jyoti akhirnya kembali pada urusannya. Dia perlu mencari tahu segala hal tentang para bangsawan karena Rembulan terobsesi dengan itu. Sayangnya, sumber informasi mereka hanyalah para pelacur yang menjadi selingkuhan para bangsawan itu dan orang-orang yang pernah berbisnis dengan mereka. Itu tidak cukup sama sekali namun apa boleh buat. Dia hanya akan melaporkan apa yang bisa didapat. Bagaimanapun informasi tentang para bangsawan memang hanya tersimpan di antara mereka saja.

***

Di subarea binatang langka, Farrel saling berpandangan dengan seekor kucing hutan di dalam kandang. Kucing itu memiliki bulu seputih salju dan mata abu-abu bulat yang warnanya mirip dengan warna mata suaminya. Ketika mengeong, binatang sebesar kucing normal itu terlihat imut dan membuat seseorang ingin mengulurkan tangan. Setelah meneliti binatang itu beberapa lama, Farrel menoleh ke arah Lukas untuk meminta jawaban.

"Sayang, apa yang membuat binatang lugu ini mahal dan berbahaya?" Tanya Farrel yang tidak melihat adanya bahaya sama sekali. Selain itu, dia juga tidak bisa melihat keistimewaan yang menyebabkan kucing di depan mereka bernilai tinggi.

"Honey, di dunia ini ngga ada kucing yang lugu. Kucing ini bisa merubah warna bulunya dan pintar. Lihat saja gimana dia berubah warna menjadi warna yang kamu sukai." Jawab Lukas. Setelah itu dia berbisik di telinga suaminya. "Aku dengar sudah ada lima pembeli yang ditangkap diam-diam oleh Baginda Raja karena mencoba membeli hewan ini. Selain itu, kucing yang kamu bilang lugu ini sepertinya mempunyai bentuk energi seperti orang-orang mistik. Aku belum pernah melihat binatang seperti ini." Lanjutnya.

Setelah itu Lukas menarik kepalanya dan menatap mata cokelat Farrel yang mulai tertarik.

"Gimana? Apa kamu berani membelinya?"

***

Eternal Sun and Moon Vol 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang