1.11. Rahasia

155 21 0
                                    

Di tengah taman kunang-kunang yang ditemani bayangan rembulan di permukaan kolam, Farrel menemukan kalau dirinya memang sudah jatuh cinta. Lukas sudah menjeratnya dengan menggunakan warna-warna emosi yang diekspresikan. Melihat bagaimana saudaranya ini menjangkaunya dengan rasa sakit dan kerinduan, dia sudah goyah. Pengharapan Lukas tidak palsu sama sekali. Kebahagiaannya ketika mereka berdekatan juga benar dari hatinya yang terdalam. Melihat cinta yang tersembunyi begitu besar, mau tak mau hati Farrel ikut bergetar. Dia tidak lagi bisa menipu perasaannya.

Setelah melenyapkan rasa bingung dan menerima perasaan yang terus melekat di hatinya, Farrel tidak bisa berhenti. Gejolak di dirinya bangkit dan dia ingin menenangkan itu. Ciumannya dengan Lukas menjadi begitu panas dan mereka merapatkan tubuh mereka untuk merasakan kehangatan pasangannya. Di bawah langit indah yang bertaburkan bintang-bintang galaksi, dia memeluk kekasihnya erat dan merasakan tubuh yang menginginkannya itu. Jantung mereka berdebar kuat hingga terasa oleh pasangannya sehingga tidak ada yang sanggup berhenti. Meskipun bibir mereka memerah dan lidah mereka mulai kebas, tidak satupun yang ingin melepaskan diri dari kekasihnya.

Sayangnya kemesraan yang sudah membara itu tidak cukup sama sekali.

"Ayo balik." Kata Farrel dengan nafas masih memburu. Lukas menjawab itu dengan anggukan.

Kilat di mata rembulan Lukas sudah terlihat memakan pengendalian dirinya dan Farrel bisa merasakan kalau diapun berada dalam kondisi yang sama. Wajah tampan dan badan langsing kekasihnya membuatnya menelan ludah. Apa sebaiknya dia melakukannya di sini saja sehingga tidak membuang waktu?

Pikiran buruk itu nyaris menguasai Farrel. Untung saja dia masih punya secercah rasa malu sehingga tidak melucuti kekasihnya melainkan menarik tangan Lukas untuk kembali ke akademi.

Mereka kembali ke asrama dengan langkah cepat tanpa membuang waktu sedikitpun. Sepanjang perjalanan, Farrel merasa udara sekitarnya memanas. Kepalanya yang sudah dipenuhi hal-hal intim, mulai berteriak seakan tidak sanggup menunggu lagi. Sesampainya di kamar, Farrel langsung memberikan ciuman ganas dan melepaskan semua yang mereka kenakan. Lukas didorong ke ranjang dan malam penuh gairah mereka dimulai.

"Karena kamu sudah menyihirku, kamu harus bertanggung jawab. Kamu juga yang sudah membuatku tidak perjaka lagi." keluh Farrel ketika menaiki tubuh kekasihnya. Malam ini seluruh kendali dirinya sudah lenyap dan dia tidak kuasa menahan nafsunya.

Lukas yang merasakan dejavu, langsung membela diri. "Itu semua terjadi karena kamu tidak bisa mengendalikan diri. Bukan salahku." kata Lukas yang tidak mau dijadikan tokoh antagonis. Meskipun dia memang mengguda suaminya, dia tetap tidak mau disalahkan.

"Aku ngga pernah sesusah ini. Sejak kamu selalu mengganggu mimpiku, hidupku jadi berantakan. Kamu harus memperbaikinya." Balas Farrel. Dia memang merasa hidupnya berantakan karena semua mimpi basah yang dia alami selalu menjadikan Lukas lawan mainnya. Setelah mengatakan itu, tangan kanannya mengusap-usap leher kekasihnya, bibirnya mencumbu dada pasangannya, dan tangan kirinya bergerilya ke area terlarang.

"Honey, aku ngga pernah mengganggu mimpimu. Jangan banyak mengkhayal." tentang Lukas yang merasa tidak bersalah. Nafasnya mulai berat karena Farrel begitu tidak sabaran sehingga menyentuhnya dengan agak kasar.

Sayangnya Farrel tidak mau mendengarkan.

"Aku ngga percaya." katanya memberi penghakiman kemudian mencium bibir kekasihnya untuk menghentikan argumen.

Dengan Farrel yang tidak mau mendengar dan dikuasai hasrat, Lukas hanya bisa meladeni tanpa banyak bicara. Dia memang terbiasa meladeni Farrel yang menggebu-gebu ini. Namun ada satu hal yang tidak dia pertimbangkan. Farrel yang ini bukan Farrel yang bisa mengendalikan diri. Dia bukanlah Farrel yang memiliki jam terbang panjang dalam urusan ranjang. Berbeda dengan suaminya di masa lalu, Farrel yang sekarang tidak mengontrol dirinya sama sekali.

Eternal Sun and Moon Vol 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang