Jisoo duduk di samping ranjang rawat adiknya setelah melakukan pemeriksaan ternyata Jennie mengalami depresi tahap menengah jika tidak segera di tangani lebih cepat maka dia bisa mengalami gangguan jiwa.
Ada perasaan sedih dalam dirinya mengingat perkataan dokter psikolog yang menangani adiknya, ntah sudah berapa kali cobaan terus menerus mereka hadapi tiada henti henti nya, air mata mengalir tanpa sadar, dia menutup wajah nya dengan tangan menahan suara terisak agar adik nya tidak terusik.
"Jisoo." Seseorang memegang pundak Jisoo yang menunduk
Dia membuka mata melihat kebelakang ada Irene yang datang melihat adiknya, ia langsung memeluk tubuh Irene menangis terisak meluap kan rasa sesak di dada, Irene mengelus punggung adik nya ikut merasa sedih dan sakit.
"Ada apa Soo?" tanya Irene setelah merasa adiknya sudah tenang
"Aku sedih kenapa cobaan selalu menimpa keluarga kita, aku sedih lihat Jennie seperti ini, aku takut jika Jennie semakin depresi karena selalu memikirkan kedua anak nya dan tidak bisa ikhlas," Jisoo menggigit bibir bawah menahan tangis nya
Sebagai eonnie tertua kadang dia harus bisa kuat dan tegar memberikan semangat dan saran yang baik, menenangkan adik adik nya apa lagi di saat seperti ini, ia memeluk tubuh Jisoo yang langsung Kembali menangis terisak.
Ceklek
Pintu terbuka terlihat Sehun datang bersama anak anak nya ingin melihat Jennie, ada juga Nayeon, Suzy datang membesuk sahabatnya.
"Eomma, aunty" Jihan berlari kearah Jisoo dan Irene
Jisoo menghapus air mata nya lalu tersenyum arah anak anak nya, Irene juga ikut senyum.
"Bagaimana keadaan Jennie, eonnie?" tanya Nayeon
"Dokter bilang Jennie mengalami depresi tahap menengah, jadi harus di tangani secepat mungkin agar tidak semakin parah,"
"Eomma, aunty Nini pasti sembuh kan? Eunwoo kasihan sama aunty Nini,"
"Aunty nya pasti sembuh sayang, berdoa aja ya" Jisoo menatap Eunwoo
Jihun dan Jihan berjalan mendekat kearah ranjang rawat Jennie, mereka menggenggam tangan aunty nya lembut memandang wajah yang pucat.
Jennie bangun dari tidur melihat wajah keponakan nya yang senyum kearahnya, dia menggenggam kembali tangan Jihan dan Jihun.
"Jihan, Jihun, Eunwoo"
"Aunty harus sembuh ya, biar kita bisa jalan jalan lagi," kata Jihan
Jennie tersenyum tipis merasa beruntung mempunyai keponakan yang sangat menyayangi dirinya, dia menggangguk pelan.
Nayeon dan Suzy memeluk tubuh sahabat nya, bahkan mereka menangis karena sedih melihat kondisi sahabat nya, Jisoo, Irene dan Sehun berdiri di samping anak anak.
"Jennie hiks, kamu harus sembuh dan semangat lagi hiks," Nayeon menatap Jennie dengan air mata mengalir
"Rasanya semangat ku sudah tidak ada Nay, kehilangan kedua putri ku hiks" ujar Jennie menangis
Mereka turut prihatin melihat Jennie yang benar benar hancur berantakan tanpa kedua anaknya.
******
Di sebuah ruangan Perusahaan seseorang sedang menghubungi bos nya untuk memberitahu sesuatu.
"Halo tuan Chen"
"Halo Kevin, ada apa?"
"Tuan, nyonya Jennie di rawat di rumah sakit, dia mengalami depresi karena dia belum bisa menerima kepergian kedua anak nya,"