Pagi ini di bandara Incheon, Ruby bersama Bo Young duduk bersama Rosie yang mengantar mereka, sedari tadi Ruby terus memeluk lengan sang eonnie, sejujurnya ia tidak mau berpisah dan berjauhan dari Rose tapi bagaimana lagi keadaan yang memaksa untuk berpisah. Rose juga sama dengan sang adik namun kali ini ia harus melepas kepergian Ruby demi keselamatan adiknya.
"Eonnie, El bakalan kangen" ucap nya cemberut
"Ya, eonnie juga tapi kita masih bisa video call, teleponan, jaga dirimu baik baik disana.. Sekolah yang rajin biar kamu bisa menggapai cita cita ya" Rose mengusap lembut pipi adik nya
Ruby mengangguk." Ya eonnie, eonnie juga jaga kesehatan, jangan kecapek an.. Nanti eonnie akan datang ke tempat Ella?"
"Iya, jika ada waktu, eonnie akan kesana mengunjungi mu, sekarang pergi lah"
Ruby memeluk erat tubuh sang eonnie dengan air mata mengalir.
"Jangan menangis Ruby, Eonnie berjanji nanti pasti datang kesana,"
Rose menghapus air mata adiknya, ia mencium wajah sang adik yang tertawa karena di cium.
"Hahaha..eonnie sudah jangan cium Ella" tawa nya
Rose ikut tertawa, kembali ia memeluk tubuh mungil adiknya dengan air mata yang sudah mengalir, Bo Young yang melihat itu ikut sedih ada rasa penyesalan dan bersalah jika dia tidak cerita tentu kedua nya tidak akan berpisah.
"Hana eonnie, tolong jaga Ruby disana, kawal dia dan perhatikan dia, jangan ada yang melukai adik ku.. Jika terjadi sesuatu hubungi aku"
"Iya non, eonnie akan menjaga nona muda Ruby,"
Tak lama setelah itu, mereka pergi meninggalkan Rose yang menatap dengan wajah sedih dan air mata yang sudah mengalir, ia mengusap kasar air mata nya lalu melangkah pergi meninggalkan bandara.
Di Mansion
Irene bersama adik adik serta anak juga suami nya duduk di ruang keluarga, dia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dia melirik kearah Jennie yang diam dengan tatapan kosong.
"Jennie, sebenarnya apa yang terjadi? Tolong ceritakan lah, sejujurnya Eonnie dan yang lain bingung soal kemarin," pinta Irene.
Mereka semua diam dan melirik kearah Jennie, anak anak sibuk bermain bersama. Jennie melihat wajah eonnie nya yang penasaran juga khawatir.
"Sebenarnya, Rosie dan Ruby masih hidup eonnie, putri ku masih hidup"
Deg
Mereka terkejut mendengar apa yang di bilang Jennie.
"Maksud eonnie apa?" tanya Lisa heran
Jennie akhirnya menceritakan semua rahasia yang di sembunyikan, mereka tentu terkejut dan masih tidak percaya dengan semua ini. Orang yang selalu mereka rindukan beberapa tahun lalu ternyata masih hidup. Jisoo sudah menangis mendengar cerita adiknya, ia benar saat melihat Rose untuk pertama kali, diasudah merasakan bahwa putri nya kembali namun dia selalu menepis.
"J-jadi Rose masih hidup" Lisa menatap Jennie yang mengangguk dengan menangis
"Iya, putriku masih hidup hiks, tapi kini aku tidak akan bertemu mereka lagi hiks" tangis Jennie memeluk Irene
"Kenapa tidak bisa bertemu?" tanya Yerim yang juga menangis
Jennie mengusap air mata nya, ia pun memberitahu tentang apa yang di katakan Rosie pada nya, mereka terdiam.
"Aku akan melakukan keinginan Rosie hiks, aku mengerti bahwa dia tidak ingin adiknya terluka hiks"
"Maafkan Mommy.. Rosie, Ruby hiks" lirih Jennie
Mereka hanya bisa diam dan tidak tahu harus melakukan apa, semua menjadi rumit. Mereka berfikir kenapa tuhan memberikan cobaan pada keluarganya, kenapa mereka harus berpisah lagi dengan orang yang selama ini di rindukan?.
"Sudah Jennie jangan menangis lagi, berdoa saja semoga semua masalah selesai dan kita akan berkumpul bersama dengan kedua anakmu, benar yang di katakan Rose, musuh banyak di luar sana," kata Suho
"Apa lagi Ruby sangat mirip denganmu, mereka bisa saja menargetkan Ruby sebagai incaran mereka," timpal Chanyeol
"Nee oppa, aku akan berusaha untuk menjaga diriku, tidak membuat khawatir lagi, setidaknya aku sudah menemukan kembali anak anak ku," tutur Jennie tersenyum tentu membuat mereka merasa lega
"Jen, eonnie yakin di balik semua ini pasti ada hikmah nya, eonnie yakin bahwa anak kita akan bersama kita lagi," sahut Jisoo memeluk adiknya.
"Eomma, jangan peluk aunty Nini, aunty punya Eunwo" rengek Eunwoo menarik tangan Jisoo
"Yaaa Eunwoo, Jennie nya punya Eomma" Jisoo semakin memeluk Jennie
Puk
Puk
Lili datang memukul mukul tangan Jisoo, ia marah karena Jennie di peluk.
"Uh eoh Ni nty Li" oceh Lili marah
"Huaaaa" tangis Lili karena Jisoo malah memeluk Jennie
"Yakk Jisoo eonnie, bikin Lili nangis" kesal Lisa
"Hehe" cengir Jisoo
Jennie langsung menggendong Lili yang menangis, di susul Eunwoo serta Jihan,Jihun, Chandy, Chanwoo, Jisung dan lain memeluk tubuh sang aunty.
Cup
Cup
Cup
Jennie di cium oleh ponakan nya tentu membuat dia kewalahan, hingga merengek agar ponakan nya berhenti mencium pipi nya.
" Stop Eunwoo, jangan cium cium aunty" rengek Jennie
Grep
Lisa, Yerim, Joy langsung memeluk Jennie dan mencium wajah eonnie nya, tentu saja Jennie semakin merengek dan cemberut berusaha menjauhkan wajah nya namun sia sia karena Lisa memeluk erat.
Para eonnie line dan suami mereka hanya tertawa melihat Jennie yang merengek minta di lepaskan, canda tawa kini kembali terdengar di dalam Mansion.
Di Mansion
Rose duduk di sofa ruang kerjanya seorang diri, air mata kembali mengalir merasa sepi karena tidak ada adiknya. Ia memikirkan semua hingga kepala nya kembali sakit serta darah keluar dari hidungnya.
"Shhh...sakit" rintihnya
"Astaga nona muda" pekik Seung Yeon berlari menghampiri Rose yang tampak menahan rasa sakit itu
Rose menggeleng, berusaha untuk tetap sadar.
"Non, ayo tidur dulu, eonnie akan panggilkan dokter"
Seung Yeon membaringkan Rose di kasur yang ada di ruang kerja nona muda nya sedangkan sang empu hanya menurut.
Rose tidur di kasur setelah itu Seung Yeon menghubungi seseorang lalu ia menatap kearah Rose yang sudah tidur.
"Maafkan eonnie, nona muda. Aku merasa menyesal telah memberitahu semua tentang rahasia yang selama ini, aku dan Bo Young sembunyikan karena tidak ingin nona muda seperti sekarang, maafkan aku hiks" Seung Yeon menangis mengusap pipi nona muda nya.
"Eonnie" lirihnya
"Mianhae nona, jeongmal Mianhae" tangis Seung Yeon
Rose mengangguk pelan, ia pun membalas pelukan Seung Yeon, memikirkan kehidupan nya.
Tak lama datang lah dokter, ia bergegas menuju kamar Rose di antar oleh maid, sampai di depan ruang kerja ia pun masuk. Seung Yeon menoleh kearah dokter mempersilahkan untuk memeriksa Rose.
"Nona muda harus istirahat, jangan banyak pikiran," kata dokter
"Baik dok, apa yang terjadi pada nona muda?"
"Ingatan nya kembali, tapi jangan di paksa karena sangat bahaya"
Mereka terkejut setelah berbincang bincang sebentar, dokter pun pamit kemudian Seung Yeon menyuapi Rose dengan bubur.
Votement
See you 👋🌹