21

459 64 10
                                    

Sudah empat hari Jennie tinggal di Mansion milik Ruby, dia mulai mengetahui apa yang di sukai oleh kedua kakak beradik itu. Ella sudah sembuh bahkan kembali sekolah bersama Ruby kini hanya tinggal Jennie bersama Yungzu.

Yungzu tampak melirik Jennie yang asyik menonton tv, dia terlihat nampak berfikir sejenak tanpa dia sadari Jennie menatap Yungzu yang bingung dan juga ingin mengatakan sesuatu.

"Yungzu." panggil Jennie membuat sang empu tersentak lalu melihat kearah Jennie yang diam

"Iya nyonya, ada apa?" tanya Yungzu

"Harus nya aku yang bertanya, kamu kenapa?"  Jennie balik bertanya

Yungzu diam menatap Jennie, dia duduk di hadapan Jennie dengan wajah tampak serius.

"Nyonya, apa yang kamu rasakan saat pertama kali melihat kedua nona muda?" tanya Yungzu tiba tiba

Jennie tersentak mendapatkan pertanyaan seperti itu." Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Jennie balik

"Nyonya jawab saja, jangan malah bertanya balik," jawab Yungzu menatap Jennie

Jennie yang melihat tatapan dan wajah serius Yungzu pun menghela nafas sejenak walau dia bingung kenapa Yungzu bertanya hal itu.

"Saat pertama kali aku melihat wajah Ella yang mirip denganku, bahkan saat aku melihat Ruby ntah mengapa aku merasakan kehadiran putri ku, aku merasa nyaman dan senang berada disisi mereka, apa lagi saat bersama Ella," jujur Jennie

"Lalu apa lagi yang kamu rasakan saat tinggal disini?"

"Aku merasa senang berada disini, aku merasa bahagia karena tinggal bersama Ella dan Ruby meski sikap Ruby selalu dingin terhadap ku, aku merasakan apa yang di sukai Ruby persis seperti apa yang di sukai oleh Rosie," Jennie menundukan kepala teringat bayi kesayangan nya itu.

Yungzu yang melihat dan mendengar jawaban Jennie tersenyum tipis, mungkin inilah saat nya fikir Yungzu.

"Nyonya Jennie, aku akan memberitahu satu rahasia tetapi nyonya harus berjanji tidak akan memberitahu siapa pun termasuk kedua nona muda," kata Yungzu

Jennie menegakkan kepala memandang Yungzu dengan bingung juga penasaran.

"Rahasia apa? Dan kenapa aku tidak boleh memberitahu siapapun termasuk Ruby dan Ella?" tanya Jennie

Yungzu menatap Jennie dengan wajah kesal hingga dia menghembuskan nafas kasar.

"Aku akan memberitahumu alasannya nyonya tapi sekarang kamu mau tidak berjanji!" tegas Yungzu

Jennie hanya mengangguk saat ia terkejut melihat wajah datar Yungzu juga suara yang tegas. Yungzu menceritakan yang sebenarnya dari awal sampai Jennie berada di Mansion tentu membuat wanita bermata kucing itu tampak kaget, shock dan merasa tak percaya dengan semua itu.

Air mata Jennie tidak mampu untuk ia bendung, tangis nya pecah hingga Yungzu memeluk Jennie dan menenangkannya.

"Tenang nyonya, kau tahu kenapa aku memberitahu mu karena aku tidak tega dengan nona muda Ella yang tampak selalu sedih jika melihat teman teman nya memiliki Mommy, dan aku juga tidak tega jika kau terus sakit. Berjanji lah kamu akan menjaga rahasia ini nyonya tolong jangan kamu memberitahu pada kedua nona muda"

Jennie yang sudah tampak tenang mulai membuka suara.

"Terimakasih Yungzu, kamu dan Hana sudah menjaga danmerawat kedua putriku dengan baik, aku berjanji akan menjaga rahasia ini" kata Jennie dengan air mata mengalir

Dirinya benar benar merasa bahagia karena kenyataan nya dia masih bisa bersama kedua anak nya.

"Iya nyonya, lebih baik sekarang nyonya bersikap seperti biasa dan anggap tidak tahu apa apa, karena musuh di luar sana masih banyak."

Setelah Yungzu selesai menceritakan semua itu, Jennie berjanji akan menjadi Mommy yang baik dan dia akan menjaga kedua putrinya. Keheningan yang terjadi diantara mereka.

"MOMMY, EL PULANG" teriak Ella masuk ke dalam Mansion

"Astaga Ella kenapa teriak teriak, ini bukan hutan," ujar Jennie menatap datar

Ella yang melihat wajah datar Jennie langsung menciut, dia memeluk Jennie sambil mencium pipi sang Mommy.

"Maaf Mom, El sayang Mommy" ucapnya tersenyum

Jennie yang mendapatkan perlakuan anak nya hanya bisa menghela nafas samar kemudian membalas pelukan putrinya dengan erat.

"Mommy juga sangat menyayangimu," balas Jennie

"Mommy kenapa? Kok mata Mommy bengkak?" tanya Ella yang menyadari wajah Mommy nya

"Tadi Mommy nonton film drakor sedih banget jadi bikin Mommy nangis," alasan Jennie

Ella mengangguk," Kenapa Mommy nggak jemput El?" tanya sang anak cemberut

Jennie terkejut lalu melirik kearah Yungzu.

"Maaf nona muda, nyonya belum tahu jadwal pulang sekolah nona,maafkan eonnie lupa memberitahu," kata Yungzu menatap Ella

"Yakk eonnie, Mommy tahu nggak teman teman El di jemput orang tua nya sekolah, cuma El aja nggak.. Ruby eonnie masih belajar," curhat Ella

"Yaudah mulai besok Mommy akan antar Ella dan jemput Ella," ujar Jennie lembut

"Benarkan Mom?" tanya Ella senyum

"Iya sayang," jawab Jennie tentu membuat Ella tersenyum bahagia menampak kan gummy smile nya

Setelah itu Ella pergi kekamar untuk ganti baju sedangkan Jennie ke dapur untuk memasak membuatkan anak nya makanan. Yungzu tersenyum melihat pemandangan itu.





Di sekolah, Ruby keluar kelas menuju parkiran, ia di jemput oleh Hana yang baru saja tiba di Seoul setelah urusan nya selesai. Selama di perjalanan Hana banyak bercerita tentang perusahaan yang disana hingga mobil memasuki pekarangan Mansion.

Langkah kaki terdengar jelas memasuki Mansion, Ella yang bersama Jennie juga Yungzu menoleh tampak Ruby bersama Hana mendekat.

"Hana eonnie," Ella berlari memeluk Hana

"Nona muda, eonnie merindukanmu," ujar Hana memeluk Ella

"El juga rindu eonnie, mana oleh oleh nya?" tanya Ella

Hana melepaskan pelukan lalu mengambil paper bag berisi oleh oleh, ia pun memberikan pada Ella.

"Ruby, Mom..aunty sudah masak makanan kesukaanmu, ayo makan dulu," gugup Jennie menatap Ruby

Ruby mengangguk lalu berjalan menuju ruang keluarga di ikuti oleh Jennie, Ella hanya diam dan sibuk dengan oleh oleh.

Ruby duduk di kursi sampai Jennie mengambilkan dia nasi dan lauk tentu membuat ia kaget namun tetap diam saja, ada perasaan aneh terasa, kepalanya mulai terasa sakit saat ia memandang cara perlakuan Jennie, seolah olah merasa dejavu.

"Silahkan makan Rosie," ucap Jennie tanpa sadar

"Rosie?"

"Eh..maksud nya Ruby... Maaf" jawab Jennie menunduk

Ruby mengangguk kemudian dia dengan lahap makan tentu senyum mengambang di bibir Jennie, ia merasa bahagia putri kesayangan nya memakan masakan yang dia buat.

"Ruby, bolehkah aunty memanggilmu Rosie dan memintamu memanggilku dengan sebutan "Mommy"?" tanya Jennie menunduk

Ruby terdiam sejenak,ia pun melanjutkan makan nya sedangkan Jennie yang tidak mendapatkan jawaban hanya menghela nafas samar, ia berdiri dari duduk menuju keruang keluarga namun terhenti saat mendengar suara dingin itu.

"Ya, anda boleh memanggilku dengan sebutan Rosie, maaf aku tidak bisa,"

Jennie menatap Ruby dengan senyum tipis, ia mengangguk mengerti. Ruby selesai makan langsung pergi meninggalkan ruang makan dengan Jennie memandangi nya.

Tidak apa apa jika Rosie tidak mau memanggilku Mommy setidaknya dia mengizinkanku memanggil namanya Rosie, batin Jennie.

Votement

See you👋🌹

My little Rosie Ruby Jennie Season 5 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang