Jemari Kiba masih asik bergulir pada playlist lagunya dengan tanpa sadar Shino tengah mematung depan sekre. Mengetuk pintu.
Tak lama Kiba akhirnya menoleh dan membuka pintu yang terkunci.
"lah ngapain lo kesini? Gua kira lo gakan nginep"
"emang gakan nginep. Gua mau lu balik ama gua"
Kiba sedikit terkejut dan cepat mendudukan bokongnya kembali.
"gua disini aja"
"lu harus balik nyet. Ka Hana mau lo pulang, dia chatt sasuke"
Kiba mengernyit "ko bisa?"
"temen abangnya, ka itachi"
Kiba mengangguk dan langsung teringat, mereka adalah alumni konoha di angkatan yang sama.
Shino menghela nafas dalam sebelum ia juga ikut duduk didepan Kiba. Ia menatap Kiba yang bertemu kembali dengan ponselnya.
"kib, kasian ka hana"
"semua orang bilang gitu, tanpa ada yang mikirin perasaan gue gimana"
Shino agak menyesal dengan ucapannya. Kiba mungkin tampak kuat dan ceria diluar, namun ia juga memendam persoalan yang sulit.
Ia selalu kesepian setelah kehilangan ibunya. Kakakk satu-satunya juga ayahnya jarang ada di rumah. Itu yang membuat Kiba merasa kehadirannya sangatlah asing jika ia tinggal di rumah.
"at least lo kabarin kakak lo, kalo lo dikampus. Gua bakal nemenin lo disini"
Kiba mematikan ponselnya, maniknya menajam pada Shino.
"gua gak suka orang yang ngatur idup gua shin" Tuturnya melengos keluar sekre.
Meninggalkan Shino. Pukul 10 malam, ketika langit menampakkan hitan yang pekat. Kiba mengikuti arahan otaknya untuk berjalan sampai ia terhenti di depan kolam kampus.
"kayanya gue emang harus nginep disini" Ucap Shino dengan maniknya yang masih menatap Kiba.
💬 08xxxxxxxxx
"ka hana. Ini shino, temennya Kiba. Aku bakal nemenin dia nginep di kampus, udh coba bujuk tapi akhirnya dia ngambek. Maaf ya ka"
"shino? Yg pake kacamata kan? Aku pernah liat foto kamu dikamar kiba. Iya gpp makasih ya udh ngabarin. Kalo gak keberatan boleh ga aku save nomormu biar tau kabar kiba?"
"boleh ka, kalo ada apa-apa chatt aku aja"
"makasih ya shino"
"sama-sama"
08xxxxxxxx > Ka Hana