Sidang skripsi menjadi salah satu moment penting bagi mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya. Ketika dinyatakan lulus sidang skripsi, ia berhak untuk dikukuhkan menjadi seorang sarjana.
Hari ini pukul 8.00. Semua mahasiswa akan melaksanakan sidang untuk gelombang pertama. Salah satu momen yang dinantikan.
Naruto mendadak keringat dingin setelah melihat Kiba dipanggil ke ruang sidang, karena selanjutnya akan menjadi gilirannya. Ia mencoba membaca materi namun tidak mempan untuk menyerap. Neji menyenggol lengan Naruto.
"santai aja, tarik nafas" Bisik Neji mempraktekan.
"gak bisa pa aji" Naruto lesu, wajahnya terlihat ingin menangis.
"lo harus tenang, masa kalah sama kiba. Harga diri coy"
Mendengar itu rasanya sangat sulit diterima jika ia harus dibandingkan dengan Kiba. Naruto menggeleng dan meneguk air botol. Ia merefleksikan tangannya. Sambil memutarkan kepala.
"semangat sayang" Bisik Hinata.
Naruto menoleh, wajahnya memerah. Adrenalin nya terpacu. Hinata telah selesai sidang jadi dia bisa menyemangati Naruto dengan lega.
Satu-persatu nama dipanggil. Mereka saling menyemangati, kecuali Shikamaru yang terlihat masa bodoh, ia tengah menutup wajahnya dengan kertas skripsinya.
Kiba keluar ruangan sidang dengan muka pucat, lalu dikerumuni oleh teman-teman yang terlalu kepo. Ia dihujani berbagai pertanyaan. Shino menepuk punggung Kiba, menenangkan.
Naruto menelan saliva lalu melangkah masuk. Ia beradu tangan salam pria pada Kiba sebelum masuk. Ino menghampiri Sakura yang tengah menggulirkan layar ponselnya.
"sakura, lo pasti gak khawatir kan?"
"gak khawatir? Ya jelas khawatir lah, tetep ada takutnya kalo sidang, walaupun dospem gue sendiri yang nguji"
"hn, rasanya lega banget udah sidang kaya kempes bisul"
"jangan seneng dulu, emang lu lulus sidang?"
"bukannya kalo beres di uji berarti lulus ya?"
"sotoy lu, sidangnya lancar ga? lu jawab semua pertanyaan ga? Itu sih tergantung penguji sebenernya"
"jangan bikin gue mikir ya!"
"itu fakta babi, ovt kan lu hahaha"
"jidat sialan! Andai aja otak dia bisa gua curi" Kata Ino melirik Shikamaru di sebelahnya.
Pukul 3 sore. Waktu berlalu sangat cepat. Hampir semua selesai sidang. Sakura melihat Naruto yang sedang berfoto bersama bang Iruka dan Hinata. Mereka sangat manis. Teman-teman tengah mengabadikan momen bersama, mereka pun membeli bunga atas kebahagian yang dirasakan.
Tenten menghampiri Sakura yang duduk di dekat kolam kampus.
"minum"
Sakura menoleh, mengambil air mineral dan meneguknya. "makasih ten"
"hn, apa ada yang datang kesini sak?"
"siapa? Lagi pula ini cuma sidang ko. Oh ya, gua baru ingat lo tuh masih sepupu kan sama sasuke?"
"hm...gimana ya? Sepupu jauh sih, kayanya jauh banget"
"ya tetep sepupu namanya. Lo gak pernah cerita apapun ke gue, jahat"
Tenten mencubit pipi Sakura. "hey, gua juga baru tau"
"iya iya...eh, lo serius lanjutin bisnis bokap? Toko senjata itu?"