CHAPTER 28

3K 398 7
                                    

Doyoung kini duduk di sebuah bangku kosong, tepat di depan meja-meja yang tertata banyak makanan. Duduk sembari menikmati berbagai kudapan manis yang tertata lumayan banyak. Ia juga duduk sendirian karena Haruto harus berbicara dengan beberapa perwakilan dari kerjaan sekutu. Juga ternyata Panglima Kanemoto masih betah berdansa dengan Mashiho.

Manusia memang tempatnya tsundere!

Acara cukup meriah, semua sibuk masing-masing sampai-sampai tidak sadar sang permaisuri tengah menikmati kue-kue sendirian. Walaupun musik berdentum lumayan keras, Doyoung sayup-sayup mendengarkan pembicaraan di dekat nya sambil terus menguyah Kue.

"Aku jarang melihat mu, Nona Lee. Ku dengar kau menempuh pendidikan tinggi di negeri seberang? Aku terkejut melihat mu ternyata ada disini."

Sayup-sayup suara perempuan masuk menginvasi indra pendengaran Doyoung. Awalnya tak peduli, ini hanya ucapan para nona-nona bangsawan. Tapi sesaat kemudian, Doyoung menghentikan kunyahan nya ketika dirinya mendengar sesuatu.

"Ya, kau tau untuk mendampingi seseorang seperti Raja Watanabe butuh pendidikan yang tinggi. Kau tau sendiri kan Raja Watanabe belum memiliki selir, maka dari itu Ayah ku langsung menyuruhku pulang untuk datang ke pesta. Kau tau kan tujuannya?" Kekehan kecil terdengar dari yang disebut Nona Lee.

Apa ini? Bukankah tidak sopan membicarakan suami orang lain.

"Ya kau benar Nona Lee. Orang tua ku bahkan menyewa perias terkenal agar aku tampil menawan malam ini. Bahkan ibuku menyuruh penjahit terkenal membuatkan baju seperti ini. Mustahil Raja tidak tergoda."

Doyoung terdiam, ia mengamati Haruto yang tengah berbicara dengan seseorang. Sepertinya seorang Raja dari kerajaan sebelah karena terlihat dari mahkota yang pakai. Tapi yang mengganggu Doyoung bukan itu, tapi seorang gadis yang berada di samping pria paruh baya. Gaya nya anggun, sesekali tersenyum malu-malu. Membuat Doyoung kesal.

Tapi obrolan nona-nona bangsawan masih berlanjut.

"Semua pria itu sama. Kita sendiri sama-sama tau Raja diharuskan memiliki selir. Tapi Raja Watanabe aneh, dia bahkan sampai menentang para petinggi kerajaan hanya karena tidak ingin memiliki selir. Kita lihat saja keangkuhannya sampai mana? Bukankan karena Permaisuri sedang mengandung, Raja harus puasa. Kau tau maksud ku kan?"

"Aku paham sekali. Biar bagaimanapun, Raja Watanabe itu pria normal. Dia memiliki kebutuhan biologis, tapi Raja harus menahannya karena Permaisuri sedang mengandung. Itulah alasan mengapa orang tua kita mengirim kita ke acara yang sebenarnya tidak terlalu penting ini. Bukan begitu Nona Lee?"

Kekehan terdengar dari dua gadis yang saling bicara membungkam Doyoung sepenuhnya.

Ia yang tadinya kesal dengan otak penuh rancangan menegur gadis-gadis itu agar sadar posisi, kini netra nya menjadi redup. Sendu, Doyoung paham apa yang mereka bicarakan.

Apa Haruto menahan selama itu? Mengingat mereka hanya melakukannya sebelum Doyoung mengandung. Bahkan sebelum Doyoung terlempar kesini, Doyoung yakin Haruto belum sampai menyentuh Permaisuri terdahulu.

Apakah Haruto akan muak dengan dirinya dan pada akhirnya memilih selir?

"Tapi kita juga harus tetap bersikap baik kepada Permaisuri. Biar bagaimanapun dia yang akan mengangkat kita menjadi selir kan."

"Percaya diri sekali Kau, Nona Choi. Memangnya sudah pasti kau akan menjadi selir?" Keduanya jelas tertawa.

"Desas-desus yang beredar, Permaisuri itu tak lebih baik dari Tuan Kim Junkyu. Jadi bukannya mudah menyaingi nya. Lagipula, Raja berulang kali melirik ke arah ku——" 

REWRITE THE HISTORY | HARUBBY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang