Sebelum mengenal Hinata, Demyanaru selalu membatasi interaksinya dengan orang-orang, terutama asing. Dia pribadi yang mendahulukan kepentingannya di atas apapun. Bebas serta tidak begitu akrab terhadap batasan-batasan yang dicantumkan individu tertentu. Namun, dia tetap memagari diri dari kemungkinan dampak buruk kelalaian.
"Kenapa kau memaksakan diri pada hal yang tidak kau sukai?!"
Itu peringatan ulang, agar Hinata mau mempertimbangkan sekali lagi keputusannya. Mereka berhadap-hadapan di mana si ibu dosen menahan perhatian untuk berpikir sendirian.
"Aku bukan orang yang mudah. Aku memang selalu menyampingkan perkara seperti ini. Belakangan aku sudah memikirkan berkali-kali sambil menyusun alasan masuk akal. Semua tidak benar, aku memahaminya."
"Jadi, kenapa kau tetap maju?"
"Karena aku menginginkannya, apa cukup meyakinkanmu?"
"Kau menyukaiku?"
"Tidak sesederhana dugaanmu. Bagaimana bisa semudah itu menyukai laki-laki baru dikenal dan juga tidak jelas asalnya."
"Waw, kau meledekku?!"
........
Note:
-Akses di Karyakarsa untuk versi lengkap.
-Peringatan! Berisi adegan dewasa!
-Besok atau lusa adalah bab terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neophyte ✓
RomanceHinata tahu bahwa dia membosankan. Sangat tahu, bahkan tak menyanggah ketika orang-orang di sekelilingnya mencemooh hidupnya yang datar dan lurus-lurus saja. Marah? Tidak! Namun, dia lelah. Lelah dalam artian merasa cukup untuk semua cibiran demiki...