Ch. 4 : Resmi Berkontrak

589 28 0
                                    

"Sayang-"

BUGH

Tinjuan kencang lolos tepat pada rahang laki-laki berkemeja biru itu. Membuatnya meringis sakit.

"Sayang-sayang, pala lo kuyang!" pekik Kalla emosi.

Dia sedang menjalankan kegiatan paksa dari sang ibu. Yaitu pergi kencan dengan pria aneh di samping nya.

Mereka sedang ada di sebuah Mall. Sengaja Kalla memilih mall, dia ingin jajan banyak supaya dompet Kara tepos. Katanya dia anak pak Kades, masa gak bisa jajanin di Mall. Iya, kan?

"Maaf. Kamu mau nonton apa?"

Kalla menunjuk sebuah film horor, berjudul Ivana. "Itu, berani gak lo?" tantang Kalla.

"Gak ada yang lain?" Pria itu sebenarnya sedikit takut dengan film horor. Akan terbayang-bayang ketika malam tiba.

"Kalo lo takut, silahkan pulang." ancam Kalla sukses membuat Kara mengangguk.

"Yaudah beli tiketnya,"

Mereka memasuki studio 2 tempat dimana film tayang.

Dan iseng nya Kalla memilih tempat duduk paling depan. Dalam hati perempuan itu sangat puas melihat wajah pucat Kara karena ketakutan.

Film nya belum dimulai tapi Kara sudah gelisah. Dia takut, ditambah AC yang dingin menusuk sampai ke tulang menambah kesan horor.

Kalla tertawa mengejek. "Kalo takut bilang aja, cemen lo!"

"Ak-aku gak takut. Cuma film kan." ucap Kara so menjadi pemberani. Aslinya ciut juga itu. Haha...

Film di mulai. Lampu dimatikan dan duduk paling depan. Membuat Kara ingin menangis di tempat. Dia penakut.

"Yang-eh, Her pegang tangan kamu boleh?" ragu-ragu Kara bertanya. Kalla menoleh menaikan sebelah alis nya.

"Gak!" tolak nya dengan keras karena film sudah dimulai.

JEGER!!

Suara menggelegar dan sosok hantu Ivana muncul di layar, membuat jantung Kara berdebar. Dia secara reflek meringkut pada bahu Kalla.

Kalla biasa saja, tidak takut dengan hantu nya hanya sesekali terperanjat oleh suara sialan yang mengganggu telinga.

"Apa sih, ihh... Jauh-jauh." kesalnya saat Kara bersembunyi di balik bahu nya.

Kalla sebal, dia sepertinya menyesal mengajak laki-laki itu menonton film horor.

"Takut, Heraaa!!" rengeknya seperti bocah.

Dua jam lebih penuh horor yang menyiksa mereka berdua akhirnya selesai. Kara tersiksa karena film nya dan Kalla tersiksa dengan rengekan Kara.

Payah.

"ASEM!" gerutuan keluar dari mulut cantik Kalla.

Sedangkan Kara, dia masih pucat pasi dan terdiam. Masih shock dengan hantu-hantu tadi.

"Lo ngiler di baju gue!" lanjut Kalla sembari memekik kencang. Membuat mereka menjadi perhatian orang lain.

"Maaf, aku takut banget tadi ga sadar lupa nelen ludah." cicit pria itu. Mereka sudah keluar dari bioskop.

Kalla tak habis thinking, bisa-bisanya pria itu meludahi baju mahalnya. Dia akan mencuci bajunya pakai kembang tujuh rupa.

"Kita mau kemana lagi?" tanya Kara, saat mereka berdua berjalan entah kemana.

"Pulang." balas Kalla kemudian mendahului langkah nya, meninggalkan Kara. Dia berniat kabur.

Dirinya sudah malas untuk memoroti kantong Kara sampai tepos. Dia ingin pulang.

Sweet Contract [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang