Ch. 11 : Fall In Love With You

482 26 1
                                    

Kalla sedang melihat-lihat kamar Samudera. Dia tertarik pada sebuah figura. Disana terdapat Samudera, seorang laki-laki, dan satu perempuan saling berangkulan di sebuah taman hiburan.

Siapa mereka?

Di pojok bawah foto itu terdapat sebuah tulisan nama mereka.

Samudera, Indira, Laskara - 25 Dec

Siapa kedua orang tersebut. Tapi pria bernama Laskara itu sedikit ada kemiripan dengan Samudera. Mungkinkah saudara nya? Tapi selama dia menjadi sekertaris, tidak pernah mendengar bahwa Samudera memiliki saudara.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggang nya. Wangi sabun semerbak memenuhi rongga hidung nya.

Itu adalah Samudera. Dia telah selesai mandi dan belum memakai baju.

"Lagi ngapain, hm?" hembusan nafas Samudera menggelitik leher nya.

"Lagi liat-liat. Maaf," Kalla menarik lengan Samudera untuk lepas. Tapi ditahan.

"Diem dulu. Begini rasanya nyaman."

Kemudian menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Kalla yang rambutnya dia ikat gulung asal. Memejamkan matanya sesaat.

Kalla mengalah. Dia geming merasakan dekapan hangat Samudera.

"Gak pake baju?" dia baru menyadari bahwa Samudera belum memakai pakaian dan hanya terbalut handuk di pinggang nya.

"Pengen nya telanjang. Lo mau terkam, gak?" kata-kata frontal itu dengan enteng keluar dari mulut bos nya.

"Sinting!" maki Kalla. Dia berusaha melepas dekapan itu.

"Jangan banyak gerak, nanti handuk gue melorot."

Kalla langsung diam. Serba salah. Ingin nya apa pria ini?

"Sana pake baju!"

"Pakein," Kini Samudera malah menghujani ciuman-ciuman ringan di leher nya.

Nafas Kalla seperti tertahan, susah sekali. Dia merinding dengan sentuhan Samudera. Pertanda apakah ini? Apa dia akan menjadi kaya raya setelah ini.

"Sam! Gak boleh grepe-grepe," Kalla memperingatkan, agar sesuatu yang tak di inginkan itu tidak terjadi.

"Kalo grepe-grepe tu, kayak gini." Samudera mencontohkan tangan nya menyentuh area-area sensitif wanita.

"Stop Samudera!" Kalla geram, betapa mesum otak dan tingkah Samudera.

Tapi bukan nya berhenti tangan liar Samudera malah semakin nakal. Dia meremas dua gundukan milik Kalla. Sangat pas sekali di tangan pria itu.

Kalla tanpa sadar sedikit mengerang akibat remasan yang terlalu kuat itu. Matanya terpejam menikmati sensasi aneh itu.

Kecupan-kecupan basah terdengar seiring erangan yang keluar dari bibir Kalla. Tanpa disadari handuk yang Samudera pakai telah jatuh sempurna menampakan tubuh telanjang nya.

Kalla melotot, dia merasakan sesuatu yang keras dibawah sana tepat di pantat nya.

"Anduk lo jatoh, cepet pake baju!" Kalla berbalik mendorong Samudera dengan mata di tutup oleh sebelah tangan nya.

Samudera menghela nafas frustasi. Gairah nya naik drastis hanya dengan mengecup-ngecup leher sekertaris nya.

"Lo keluar dulu,"

Kalla patuh, dia keluar kamar dengan mata ditutup dan mengintip sedikit lewat jari-jari nya agar bisa berjalan.

Astaga bokong nya sudah ternodai oleh benda pusaka milik Samudera. Tidak bisa di biarkan!

Sweet Contract [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang