Ch. 13 : PERNYATAAN CINTA

454 23 0
                                    

Setelah Samudera memutuskan ikut, rapat untuk crosscheck lapangan terpaksa di tunda karena Bos nya merengek terus. Ingin segera pulang.

Kalla sudah merasa seperti seorang ibu-ibu arisan dan membawa anaknya, kemudian sang anak tidak betah dan merengek minta cepat pulang.

Dia pusing sekali. Sudah panas masih harus mendengar rengekan bos nya. Geo sampai tertawa kecil melihat tingkah nya tadi. Alhasil, croscheck lapangan di tunda sampai Samudera membaik.

Kini Kalla berada di apartemen Samudera. Dia baru pertama kali kesini, dan itu atas paksaan atasan nya. Tadi nya Kalla tidak mau dan berniat menelfon Ayana saja. Dia juga masih harus mengerjakan beberapa agenda kedepan nya di kantor.

Tapi, ya kalian tahu sendiri gimana keras kepalanya Samudera.

"Saya lapar, Kall." Samudera yang tiduran di ranjang nya itu memelas minta makan pada Kalla yang sedang merapihkan baju-baju berserakan di kasur nya.

"Go food aja, ya Pak." Kalla memberi saran.

Samudera mengkerut tak suka. "Kamu masak."

"Saya mager masak."

"Kamu kan sebentar lagi jadi ist-"

Kalla melempar bantal pada wajah tampan itu. "Gak! Saya gak minat jadi istri bapak!"

"Kenapa? Saya kurang apa, ganteng iya, tajir iya, perhatian iya, apa lagi?" katanya dengan percaya diri.

Kalla mendengus pelan dengan fokus yang masih sama, membereskan bertumpuk-tumpuk pakaian bekas dan baru.

"Kurang di urat malu aja, sih, pak. Bapak gak tahu malu."

Samudera memberenggut lucu. Dia lantas memiringkan badan nya yang sedang rebahan itu. Menumpu kepalanya dengan sebelah tangan.

"Saya juga seksi dan jago di ranjang, loh. Kamu di jamin puas kalo sama saya."
Samudera tersenyum genit dan mengerling pada wanita yang sibuk sendiri itu.

Kalla memejamkan mata sejenak kemudian menarik nafas dan membuang nya secara kasar.

"Saya lagi gak cari gigolo!"

"Saya gak lagi cari mommy-mommy juga. Saya cari istri yang cocok di semua nya termasuk urusan ranjang."

Gila. Dia cari istri apa cari budak?

"Mau makan apa?" Kalla mengalihkan pembicaraan, capek sekali menanggapi nya.

Samudera tampak sedang berpikir sejenak. Kemudian ide muncul di kepalanya.

"Makan kamu."

Capek. Capek sudah batin Kalla berdekatan dengan nya. Ingin dia mengenyahkan pria itu.

Kalla memutar bola matanya jengah. "Bisa serius dikit gak sih!"

"Dua rius malah." Samudera mengacungkan jari nya berbentuk huruf V dengan wajah sok serius. Membuat Kalla gemas.

"Oke, saya pesen nasi goreng aja." kemudian Kalla mengambil ponsel nya yang berada di dalam tas.

"Gak mau. Saya mau kamu yang masak." Kekeuh Samudera.

"Saya gak bisa masak." dusta Kalla. Dia cuma malas saja di paksa masak.

"Tidak apa-apa."

Kalla sangat jengah dan kesal. Padahal bos nya itu sedang tidak enak badan tapi kenapa masih sempat-sempat nya memiliki tenaga menggoda nya.

"Oke, fine. Saya masak!" Kalla jalan dengan sentakan keluar meninggalkan Samudera yang tersenyum lebar.

Sakit nya otomatis hilang. Bukan hilang, lebih tepatnya tidak dia rasa-rasa karena kehadiran wanita itu.

Sweet Contract [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang