Ch. 7 : Cemburu

568 29 0
                                    

Pagi ini Kalla dan Samudera sedang bersiap bertemu klien. Wanita yang rambut nya di cepol rapih, kemeja chiffon dan celana bahan kulot terbalut pada tubuh indah nya.

Dia sedang mengecek kembali file persentasi yang akan di paparkan pada klien.

Samudera keluar dari ruangan, dia melihat kubikel Sekertaris nya terlihat sedang setengah menunduk sembari mengecek laptop nya. Dia berjalan menghampiri nya kemudian memutari tubuh Kalla tak lupa meremas bokong seksi wanita itu.

Pelecehan!

Kalla tersulut emosi dia menepak tangan Samudera yang ada di pantat seksi nya. "Bisa diem gak tangan nya!"

Kekehan terdengar dari Samudera. "You look so hot, baby." bisik nya tepat di telinga Kalla.

Bulu kuduk nya merinding. "Ini udah betul kan kayak gini?"

Daripada pembicaraan nya makin kesini makin kesana, mending Kalla buru-buru mengganti topik. Dia tahu bos nya itu sangat pencinta wanita. Seperti nya hampir seluruh perempuan di kota ini pernah mencicipi Samudera.

Samudera manggut-manggut. "Betul," jeda sebentar, Samudera menatap Kalla intens.

"Kamu gak ada niat morning kiss buat saya?" wajah Samudera terlihat dibuat menggemaskan. Seolah meminta permen kepada sang ibu.

Kalla mendelik tajam. "Cium noh, tembok!" kemudian berlalu ke ruang rapat sambil mendekap laptop di dada nya.

****

Mereka memulai meeting dengan serius, klien nya kali ini merupakan pemilik pabrik tekstil terbesar. Dan akan membangun cabang di daerah sini, sehingga membutuhkan pekerja konstruksi yang handal.

Pria yang di duga adalah CEO dari pabrik tekstil, itu terang-terangan menatap penuh minat pada Kalla yang duduk tepat di hadapan nya hanya terhalang meja bundar besar.

Samudera yang sedang memaparkan penjelasan di depan, menatap sengit pada pria yang belum terlalu tua itu. Tidak suka Kalla menjadi perhatian nya.

Sedangkan Kalla, dia cuek bebek dan fokus dengan tablet nya.

"Baik, untuk selanjutnya bisa di diskusikan setelah rapat. Rapat saya tutup." Samudera mengambil langkah menuju tempat Kalla.

"Pak Geo, mungkin kalau belum jelas silahkan tanya pada saya." Kalla tersenyum manis sekali kepada pria yang menatap nya penuh minat tadi.

Dada Samudera bergemuruh. Saat dengan dirinya saja selalu wajah jutek yang di beri, sedangkan pada klien nya senyum termanis yang ditampilkan.

Pria bernama Geo itu memutari meja rapat dan berdiri tepat di hadapan Kalla dan Samudera di sampingnya. Mereka bersalaman.

"Panggil Geo aja." Geo menjabat tangan pada Kalla. Sebelum tangan nya menerima jabatan, Samudera lebih dulu nyeruduk dan jadilah Geo dengan Samudera yang bersalaman.

Kalla terlihat bingung dengan situasi. Sedangkan Geo tersenyum canggung, dan Samudera masih sengit kepada Klien kurang ajar nya.

"Kalo tidak ada yang di tanyakan lagi, kami permisi." Samudera posesif dia merangkul pinggang Kalla.

"Lepas, ih!" Kalla berusaha menyingkirkan tangan Samudera. Tetapi tidak di dengar.

"Kita permisi!" kata Samudera ketus.

"Eh, Nona Kallahera?" panggil Geo sebelum mereka berdua keluar pintu.

Sweet Contract [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang