sebelum lanjut baca Jangan lupa klik bintang di pojok kanan ya...
HAPPY READING
__________Setelah menaruh barang-barang yang ia bawa dari asramanya,Aila segera mengambil wudhu sebelum tidur.
"Astagfirullah,gue lupa bawa hijab instan"ujar Aila menepuk jidatnya saat keluar dari kamar mandi.
"Ngak mungkin gue pakai hijab segi empat untuk tidur"gumam Aila.
"Kalau pakai hijab segi empat dibawa tidur itu gerah,terus ntar jarum pentulnya malah nusuk-nusuk ke kulit lagi"ujar Aila sambil mondar-mandir.
Ceklek
"Assaalamualaikum"
"Eh?"
Karna melihat gus Naja yang memasuki kamar,Aila refleks langsung mengambil hijab yang ia sampirkan dipundaknya dan menutupkan ke atas kepalanya.
"Assalamualaikum"ujar gus Naja mengulangi ucapan salamnya.
"W-waalaikumussalam"balas Aila.
Setelah menutup pintu,gus Naja berjalan mendekat kearah Aila yang masih berdiri di tepi kasur.
Dengan lembut gus Naja menarik sebelah tangan Aila agar ikut duduk ditepi kasur.
"Jangan nunduk"ujar gus Naja mengangkat dagu Aila agar melihat kearahnya.
Sedangkan Aila sudah merasa jantungnya berdisko didalam sana.
"Aduh,jantung gue"batin Aila.
"Saya boleh minta sesuatu sama kamu?"tanya gus Naja tiba-tiba.
Aila mengangguk pelan."minta apa gus?"
"Sekarang apa yang ada di diri kamu saya sebagai suami kamu berhak melihatnya,dan begitupun kamu ke saya.Saya sebagai suami kamu,ingin melihat mahkota milik kamu,istri saya sendiri"ujar gus Naja.
"Gusnya mau l-lihat s-saya ngak pakai hijab?"
Gus Naja mengangguk.
"S-Skarang?"
Gus Naja kembali mengangguk."iya,seharusnya dari kemarin-kemarin"balas gus Naja.
Aila memejamkan matanya sejenak,dan akhirnya mengangguk.
Gus Naja tersenyum tipis,dengan perlahan gus Naja menyingkapkan hijab yang menutupi rambut indah milik Aila.
"MasyaAllah"puji Gus Naja saat melihat Aila tidak menggunakan hijab.
"Istri saya cantik"ujar gus Naja menatap Aila.
Sontak kedua pipi Aila menjadi memerah seperti tomat.
"Pipi kamu Humaira"ujar gus Naja mengelus pelan pipi Aila.
"Humaira?"
"Iya,karna pipi kamu kemerah-merahan"ujar gus Naja tersenyum simpul.
"Aduh gus,udah dong,saya jadi tambah melting"ujar Aila menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya.
Mendengar itu gus Naja hanya tersenyum simpul."udah malem,tidur yah?"ujar gus Naja mengelus pelan punggung Aila.
Dengan wajah yang masih memerah Aila mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS NAJA
Ficção Adolescente"kenapa harus masuk pesantren umii"ucapnya lirih "itu semua demi kebaikan kamu"hanya itu jawaban dari kedua orang tuanya Dandipertemukan dengan gus tampan yang terkenal dengan sifat cuek,tegas,dan galak, yang menjadi idaman para santriwati di Ponpe...