sebelum lanjut baca Jangan lupa klik bintang di pojok kanan ya...
HAPPY READING
________Pagi ini suasana jalanan yang terbilang cukup ramai,menimbulkan kemacetan di jalanan ibu kota.
"Astagfirullah"lirih gus Naja beristigfar.
Gus Naja menoleh kearah samping,dimana Aila tertidur bersandar pada jendela mobil.
Setelah terlepas dari kemacetan,gus Naja segera memberhentikan mobilnya di depan pedagang bubur ayam.
"Aila?"panggil gus Naja.
Namun tak ada sahutan dari sang empu.
"Aila,Ai?"panggil gus Naja sekali lagi.
Sama saja,tidak ada sautan dari Aila.
"Aila,bangun dulu,kamu belum sarapan"ujar gus Naja menepuk-nepuk pelan bahu Aila.
"Eughh..."
"Aila?"
"Kita udah nyampe ya gus?"ujar Aila mengucek-ngucek matanya.
"Masih jauh,kamu belum sarapan,jadi kita berhenti dulu biar kamu sarapan"ujar gus Naja.
Aila tertegun beberapa saat.segitu perhatiankah gus Naja pada dirinya?Aila sendiri saja tidak tau apakah gus Naja sudah sarapan atau belum,bahkan ia sendiri lupa bahwa dirinya belum sarapan sedari tadi.
"Kamu mau makan ditempatnya atau didalam mobil aja?"tanya gus Naja.
"Makan dimobil aja gus"balas Aila.
"Kalau gitu kamu tunggu disini,saya beli buburnya dulu"ujar gus Naja diangguki Aila.
Setelah gus Naja keluar dari dalam mobil,pandangan Aila tak lepas dari gus Naja yang sedang memesan bubur ayam kepada pedagang bubur ayam didepannya.
"Vibes gus Naja kalau lagi pakai baju casual beda banget,gantengnya nambah,masyaAllah"monolog Aila pada dirinya sendiri.
"Liatin apa?"
"Ha?"beo Aila.
Tiba-tiba gus Naja berada disampingnya.
"Segitunya gue liatin gus Naja sampai ngak tau kalau dia udah masuk mobil?"Aila membatin
Gus Naja menaikkan sebelah alisnya."kenapa bengong?"tanya gus Naja.
"eh?enggak kok"balas Aila sedikit kikuk.
"Ini bubur sama minum kamu"ujar gus Naja menyodorkan semangkuk bubur ayam dan sebotol air mineral.
"Makasih ya gus"ujar Aila menerima mangkuk tersebut,dan dibalas anggukan oleh Aila.
Setelah melafadzkan doa,Aila dan gus Naja mulai memakan makanan mereka masing-masing.
***
Setelah kurang lebih beberapa jam diperjalanan,akhirnya kurang dari pukul 14.56 gus Naja dan Aila sampai di rumah sakit dimana tempat umi Aila dirawat.
Bagaimana gus Naja bisa mengetahui rumah sakitnya?
Ya,gus Naja sudah menelfon Isham terlebih dahulu saat akan sampai di tujuan mereka.
"Umi baik-baik ajakan gus?"Aila membeo saat keluar dari mobil.
"Kamu kenapa bicara kayak gitu?"
"Sebelumnya umi gak pernah sakit sampai dirawat dirumah sakit kayak gini gus"balas Aila dengan wajah cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS NAJA
Teen Fiction"kenapa harus masuk pesantren umii"ucapnya lirih "itu semua demi kebaikan kamu"hanya itu jawaban dari kedua orang tuanya Dandipertemukan dengan gus tampan yang terkenal dengan sifat cuek,tegas,dan galak, yang menjadi idaman para santriwati di Ponpe...