BAB 8

150 18 0
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15.00

Seluruh siswa mulai berhamburan keluar meninggalkan gedung gedung sekolah.Lorong demi lorong mulai penuh dengan siswa siswa yang hendak keluar kelas.

Rin berjalan sendirian dengan mata yang menatap kosong jalanan yang ia lalui, karena Shima dan Ryuuji lebih dahulu pulang ada sesuatu yang harus mereka lakukan di kuil ayah Ryuuji.

"Oniisan" Terik Yukio yang berlari kecil menghampiri Rin yang terus berjalan tanpa mengabaikan keberadaannya.

"Oniisann" Panggil Yukio kesekian kalinnya sambil menarik lengan mungil Rin.

"Nani?" Sahut Rin dingin dan menatap tajam wajah tampan Yukio.

"Naze?Watashi ga yondara yamete kurenai,Oniisan?" Tanya Yukio dengan nafas terengah engahnya.

"Iee nande mo nai yoo" Gumam Rin sambil menarik lengannya dan kembali berjalan tak memperdulikan Yukio.Karena kali ini hatinya benar benar sakit, dirinya sudah memutuskan untuk membuang jauh jauh perasaan itu.

Yukio tak menyadari rahasia apa yang telah Rin ketahui darinya, Ia masi berfikir jika Rin seperti biasa yang memiliki sifat dingin dimana saja tempatnya.

"Oi Yukio..Mulai Hari ini Aku akan bekerja setiap pulang sekolah." Gumam Rin di sela sela jalannya

"Naze?"

"Iee tidak ada alasan tertentu hanya saja ada beberapa berkas dokumen yang membutuhkanku, itupun memiliki uang gaji yang lumayan." Gumam Rin.

"Wakatta" Sahut Yukio pasrah dengan keputusan Rin.

Perlahan lahan tanpa sepengetahuan Rin,Yukio memeluk pinggang ramping Rin di sela sela jalan mereka.

"Singkirkan tanganmu,Yukio!" Gumam Rin.Tanpa sepatah katapun Yukio menyingkirkan tangannya dari pinggang Rin dan kembali berjalan seperti sediakala tanpa ada suara dari Yukio dan Rin.

*****

Beberapa menit kemudian di kediaman Shirou~

"Tadaima" Teriak Yukio.

"Haikk Okarie..." Sahut Shirou.

Samar samar suara langkah kaki berat mulai terdengar mendekat ke arah pintu utama.

Clak~

Perlahan lahan pintu rumah terbuka menampakkan sosok pria paruh baya yang tak lain adalah Shirou.Tanpa menatap wajah ayah sambungnya, Rin bergegas masuk dan menuju ke kamarnya.Meninggalkan Yukio dan Shirou yang masih setia berdiri di ambang pintu.

"Are? Apa ada yang terjadi dengan,Rin?" Tanya Shirou bingung.

"Shiranai" Gumam Yukio sambil berjalan mendahului ayahnya dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

"Hah..Yare yareee..apakah mereka tengah bertengkar?" Batin Shirou sambil menatap 2 pintu kamar yang tengah tertutup itu.

Sementara itu Rin yang berada di kamar hanya terdiam terduduk di ujung ranjang dengan posisi yang menghadap ke arah jendela.Mata Rin tak berkedip sedikitpun,hanya menatap pepohonan yang bergerak tertiup angin sore.

"Hidoi nee" Guman Rin sambil menutup setengah wajahnya dengan telapak tangan. Liquid bening mengalir dari kedua matanya.Hatinya benar benar terasa sangat sakit.

Yukio yang sangat ia percayai kini telah menghancurkan kepercayaannya.Yukio yang benar benar ia cintai kini menghianati rasa cintanya.Sakit? Sangat sangat sakit rasanya.Hancur? Tentu saja hancur,bingung harus bersikap bagaimana saat menghadapi Yukio nanti.

"Hahaha kussoo...Aku tak pernah melakukan sex dengan siapapun karena aku benar benar mencintai dia sejak lama,shikasi...kau dengan mudahnya setiap saat melakukan sex dengan orng lain pfftt chou ukeru yoo..Aku membencimu Yukio......chan" Gumam Rin sambil merebahkan tubuhnya di ranjang .

Wajah pucat yang sudah basah karena liquid bening kini sudah tak kuasa menahan rasa kantuk yang menderanya.Mata sembab Rin perlahan terpejam.

"Hahhh aku harus istirahat dulu, baru pergi memasak " Gumam Rin parau sebelumnya dirinya benar benar sudah terlelap tidur dengan posisi kaki yang masi menggantung di ujung ranjang.


🌼

Omega mungil yang tak memiliki rasa manja, tahan banting, dan ngga menye menye, kini mulai menggeliatkan badannya.

"Hmm...ima,nanji deska?" Gumam Rin sambil mengusap matanya sembabnya.Lalu menatap ke arah jam dinding yang berada di kamarnya.

Rin perlahan mulai bangkit dari tidurnya dan memilih bergegas mengganti pakaiannya.

Hanya beberapa menit saja,Rin mulai menampakkan ujung hidungnya.Perlahan pintu kamar terbuka,belum sempat Rin melangkahkan kakinya,pintu kamar Yukio juga terbuka memperlihatkan wajah yang benar benar saat ini Rin benci.

"Are?Oniisan?" gumam Yukio.

"Yooo" Sahut Rin sambil berjalan melalui kamar Yukio dan turun ke bawah menuju dapur guna memasak makan malam untuk mereka bertiga.

Tap

Tap

Tap~

Langkah kaki ringan terdengar di telinga Shirou yang tengah terduduk di kursi meja makan di temani segelas teh hijau yang berada di meja depannya.

"Rinnn-chann...Totemo onaka gasuita...D-A-K-A-R-A..Cepatlah memasakk!!" Teriak Shirou

"Wakatta wakatta...damere yooo...Otousan..uruseee naaa.." Ucap Rin sambil berjalan mendekat ke arah kulkas dan melihat apa yang ada di dalamnya.

"Otousan..malam ini kita makan ramen nee?" Ucap Rin. sambil menunjukkan ramen instan ke pada Shirou.

"Haik apapun itu yang penting cepat jadii" Sahut Shirou bodo amat karena dirinya sudah benar benar lapar.

"Haik haikk wakatta wakatta" Gumam Rin.Dengan cepat Rin mulai memasak makanan sebelum si tua bangka itu menelan meja makan karena terlalu lapar.

"Oniisan kau sedang apa?" Tanya Yukio yang datang tiba tiba.

"Membuang panggilan alam" gumam Rin.

"Bukannya kau sudah melihat aku sedang memasak makanan?" Timpal Rin lagi.

"Gomen gomenn nee " Sahut Yukio sambil mendudukkan tubuhnya di dekat Shirou yang hanya terdiam membisu melihat Rin yang tengah memasak itu.

"Oii Rinn-chann...Kau sangat lama"Teriak Shirou

"Urusaii..sebentar lagi akan matang" Sahut Rin.

Benar saja ucapan Rin, Hanya menunggu kurang dari satu menit. Ramen instan sudah matang dan siap di sajikan.Rin dengan sigap meletakkan satu demi satu mangkok berisi ramen di meja makan.

Setelah di rasa semuanya sudah siap,Rin melepaskan apron yang ia kenakan lalu menyusul 2 alpha yang telah menunggunya.

"Yoshh Itadakimasuu" Ucap mereka bertiga lalu menyantap masakan Rin yang memang sangat enak itu.

"Seperti biasa..ini sangat enak Rinn-chaann" Ucap shirou.

"Hahh yokatta nee" Gumam Rin dan memakan Ramen bagiannya.

"Are? Oniisan..apa yang terjadi dengan matamu?Apakah kau menangis?" tanya Yukio sambil memegang mata Rin lembut.

Plak~

Rin menepis tangan Yukio yang menyentuh wajahnya tiba tiba.

"Kinishinaide..Sameru mae ni isoide tabe owaru." Gumam Rin sambil kembali memakan makananya.

"Oniisan..doushita noo?" Batin Yukio sambil melihat tangannya yang di tepis Rin tadi.Lalu menatap sekilas wajah sayu nan pucat omega mungil itu.

Okyakusama
22 Februari 2023











LITTLE BROTHER IS MY ALPHA [ YUKIO X RIN ] || 🔞 COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang