Sebelum kamu, aku juga adalah seorang yang pernah mencinta dan dicintai. Selayaknya manusia pada umumnya, aku pernah bahagia dan terluka dikarenakan cinta.
Sebelum kamu, malam bagiku hanyalah sebatas rotasi hari yang biasa saja, yang kumanfaatkan untuk memohon segala doa sebelum memejamkan mata, kemudian kujadikan jembatan untuk bermain di dunia mimpi setelah aku terlelap sepenuhnya.
Sebelum kamu, aku bahkan tidak menyukai puisi. Bagiku kata-kata romantis hanyalah bualan belaka dari mulut-mulut tak berguna.
Sebelum kamu, dan sebelum hadirnya kamu, aku tak menyukai senja. Bagiku apa yang perlu diagungkan dari coretan langit berwarna jingga, yang sudah jelas hanyalah sementara, sebab semuanya akan kembali tenggelam oleh gelap malam.
Itu sebelum kamu.
Sebelum sepasang mataku bertabrakan dengan sepasang matamu.
Sebelum badai kekhawatiran selalu menerjang.Kekhawatiran bahwa kau datang kemudian kembali menghilang.
------------------------------
Fazri Aldi; sebelum kamu
Karawang, 11 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Tidak Pernah Menangis
PoesíaAku adalah sisa puing-puing kehancuran dari aksi pengkhianatan yang telah gagah kau lakukan. Sebuah pengkhianatan yang berawal dari luka masa lalu yang kau basuh sembuh. ; kau memelukku dan memberiku kedamaian, kemudian meremukkanmu tanpa belas kasi...