Tampaknya keramaian tak mampu melerai rindu yang terus-menerus meraung dengan kejam, rindu akanmu tetap memaksa masuk dan mengobrak-abrik organ dalam. Dengan susah payah aku melarikan diri, mencari kebisingan agar segala tentangmu menghilang seutuhnya dari ingatan. Walaupun nyatanya isi kepala tetap sibuk mencarimu.
Aku hampir menyerah, namun beruntungnya tekadku tetap kukuh bahwa ini adalah proses dari melupakan.
Tidak mudah memang. Sebab semanis dan seindah apapun cara perayaannya, 'perpisahan' tetaplah menyakitkan.
------------------------------
Kota Pangkal Perjuangan, 26 Februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Tidak Pernah Menangis
PoetryAku adalah sisa puing-puing kehancuran dari aksi pengkhianatan yang telah gagah kau lakukan. Sebuah pengkhianatan yang berawal dari luka masa lalu yang kau basuh sembuh. ; kau memelukku dan memberiku kedamaian, kemudian meremukkanmu tanpa belas kasi...