Peluk yang remuk

28 3 0
                                    

Apa lagi yang harus kuceritakan pada sepi?
Sementara rembulan saja bosan mendengar ceritaku yang selalu membicarakanmu.

Mungkin kesunyian hanya sebatas penonton yang menyorakiku, ia tertawa terbahak-bahak pada manusia yang tidak bisa keluar dari rasa sakit, sepertiku ini.

Atau bahkan lampu-lampu jalanan sedang menyumpah serapah pada diriku yang bodoh ini; bodoh karena telah terlalu dalam mencintaimu.

Namun, aku masih tak habis pikir,
bagaimana caranya kamu bisa memberikan cinta dan luka secara bersamaan?
Atau, memang aku yang benar-benar terlalu bodoh?

Tapi, apakah yang terluka akan selalu dianggap bodoh setelah ditipu oleh yang jahat?

Sudahlah, mengapa juga aku berdebat dengan sunyi. Kini aku tengah sibuk mengurusi robekan yang telah kau buat.

Sekarang aku bisa simpulkan, bahwa 'peluk' tidak selamanya indah,
ia juga bisa menjadi bencana.

------------------------------
Fazri Aldi; peluk yang remuk
Karawang, 20 Januari 2023

Rembulan Tidak Pernah Menangis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang