Terima kasih

21 3 0
                                    

Senyum indahmu adalah prolog kepedihan, dan luka adalah alur perjalanan cerita ini. Hingga sampai akhirnya berhasil menemukan epilognya; merelakan dengan perjuangan yang tak mudah.

Sengaja kupersingkat cerita ini, yang aku pun sadar bahwa akan banyak orang yang enggan membacanya. Sekali lagi, bagiku tak apa. Sebab cerita ini adalah bukti susah payahnya aku mencoba bangkit dari perlakuanmu. Walaupun tidak semua kuceritakan, sebab bagiku tidak baik, orang-orang pasti semakin bosan membaca cerita yang isinya selalu tentang kehampaan.

Semoga, ini akan menjadi sebuah pembelajaran bagiku, pun bagi orang-orang yang ingin mengkhianati cinta. Juga bagi orang-orang yang telah dikhianati; bahwa sesungguhnya hidup bukan selalu tentang 'setelah dikecewakan lalu mati oleh keterpurukan'.

Terima kasih, ya.

Terima kasih kamu sudah bersedia menjadi peran yang amat anggun di dalam ceritaku. Sungguh aku tidak bermaksud menjelekkanmu, sebab tidak akan ada orang yang tahu apa inisialmu, seperti apa wajah cantikmu, seindah apa senyummu, atau dari rahim mana kamu berasal. Sudah kupastikan itu.

Terima kasih telah hidup di pikiranku.
Terima kasih telah menjadi bagian dari doaku.
Terima kasih (jika) kamu telah mencintaiku.

Sekali lagi, terima kasih.

Semoga sukses perjalananmu.
Semoga kau dibahagiakan oleh lelaki yang belum kau perkenalkan padaku.

------------------------------

Fazri Aldi; terima kasih
Kota Lumbung Padi, 02 Maret 2023

Rembulan Tidak Pernah Menangis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang