Dan semesta benar, manusia sepertiku tidak pantas untuk terus-menerus hidup dalam keterpurukan. Menahan sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan air mata hingga membuat dada berdetak tak beraturan.
Aku hanya perlu menangis sekencang mungkin, berteriak sekuat mungkin, kemudian diam dalam keheningan. Menatap langit malam yang kosong seraya menarik napas dalam dan mengembuskannya dengan tenang, perlahan menutup mata dan terlelap. Lalu, keesokan harinya, aku bisa tersenyum dan melajutkan perjalananku yang masih jauh dengan gagah.
Aku tidak hanya hidup di dalam ruang penjara yang telah kaubuat. Aku berhak keluar dan menghirup udara yang telah Tuhan sediakan untukku. Seperti yang sudah kutekankan dari awal; bahwa aku mampu, aku mampu merelakanmu.
Sebab merelakaan adalah memaafkan segala apa yang telah terjadi. Merelakan adalah melupakan segala kejahatan yang telah kau persembahkan. Merelakan adalah mengakui semuanya tanpa perlu ada dendam.
------------------------------
Fazri Aldi; rela
Kota Lumbung Padi, 01 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Tidak Pernah Menangis
PoesíaAku adalah sisa puing-puing kehancuran dari aksi pengkhianatan yang telah gagah kau lakukan. Sebuah pengkhianatan yang berawal dari luka masa lalu yang kau basuh sembuh. ; kau memelukku dan memberiku kedamaian, kemudian meremukkanmu tanpa belas kasi...