VAREN-03

9.1K 249 0
                                    


Happy reading ( ◜‿◝ )♡



Para murid SMA Galaksi duduk dengan santay di meja kantin sambil bercanda tawa bersama teman-teman mereka. Begitu juga Aca, bersama Kesya dan Nesya. Kembar? Tidak, nama mereka memang hampir mirip membuat Aca terkadang keliru jika memanggil nama akhir.

"Aca boleh tanya ke kalian, gak?" ucap Aca dengan ragu. Mereka mengangguk.

"Boleh, tanya aja."

"Kalian kenal, kak Varen?" tanya Aca dengan tatapan memastikan.

Keduanya mengangguk, "Kenal. Kenapa emang," jawab Nesya.

"Emm... Gak papa sih, cuma nanya aja," ujar Aca berbohong.

Kedua temannya itu mengangguk percaya kemudian melanjutkan acara makan mereka sampai bel masuk berbunyi.

Aca bersama kedua temannya berjalan menuju kelas, namun saat di tengah koridor, Aca malah ingin ke toilet.

"A-aca ke toilet dulu, ya.." pamit Aca dengan temannya.

"JANGAN LAMA-LAMA ACA! INI PELAJARAN PAK BOTAK!" teriak Kesya dengan lantang.

"Suara lo!" desis Nesya kesal.

Kesya menyengir kuda kemudian merangkul Nesya menuju kelas.

Disisi lain, Aca baru saja ingin melangkahkan masuk ke dalam toilet namun ia melihat siluet seseorang yang akhir-akhir ini menjadi obsesi dalam pikirannya.

Aca melangkah mendekati nya tetapi ia urungkan ketika seseorang itu sedang berbicara dengan seorang gadis yang sangat cantik, bisa di bilang keturunan bule.

"Ngapain sih kesini?" tanya Varen ketus membuat gadis yang di hadapannya ini takut dan menunduk.

"A-aku cuma mau ketemu kamu..." cicit nya dengan gemetaran.

Varen menghela nafas panjang, "Lain kali jangan kesini, sayang. Kalo temen-temen aku tau, gimana? Emang kamu mau, jadi bahan tawuran. Hm?" jelas Varen dengan lembut.

Gadis itu menggeleng, "Aku cuma mau ketemu kamu, Varen. Kamu risih ya, kalo aku ajak ketemu?" tanya nya.

Mendengar penuturan dari gadis nya, Varen segera berdiri tegap menatap nya lurus. "Jangan kesini lagi, ya? Kan kita ketemu nya bisa pulang sekolah," jawab Varen kemudian menyelipkan anak rambut di telinga gadis itu.

Perlakuan Varen tak luput dari mata Aca, cairan bening lolos tanpa di minta. Aca menahan isakan nya yang akan keluar.

Aca segera pergi dari toilet tak mampu menahan rasa sakit hati, jujur. Aca bingung dengan diri nya, padahal baru bertemu satu kali dengan Varen. Tapi kenapa Varen bisa membuat Aca jatuh cinta sampai segini nya. Apakah ini cinta monyet?



Malam hari nya, Aca duduk di tepi kasur dengan seorang laki-laki yang umur nya berbeda lima tahun dari nya.

"Aca sayang gak sama, kakak?" tanya nya.

Aca yang lugu pun mengangguk, "Aca sayang sama kak Bian, tapi kenapa kak Bian. Gak pernah bela Aca, kalo Aca di pukul sama Papi dan Mami.." tutur Aca.

VAREN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang