VAREN-18

6.2K 203 3
                                    


Happy reading untuk
Kesayangan Varen🗿❤️



Kandungan Gladys sudah memasuki usia 14 Minggu, Gladys memutuskan untuk home schooling saat kandungan nya sudah berumur 30 minggu.

Kantin SMA Galaksi sangat ramai hingga Aca tak ada celah untuk memesan makanan, tapi tiba-tiba Varen datang membawakan semangkuk bakso untuk nya, ia menghargai pemberian Varen yang masih menjadi suami nya.

Melihat Aca yang makan begitu lahap membuat Varen menyunggingkan senyum manis nya, "Aku jadi kangen moment kita di rumah," ucap Varen membuat Aca tersedak ia segera meraih air putih dan menegak nya kemudian menatap mata biru Varen.

Aca tertawa kecil, "Gak ada yang perlu di kangenin, Jangan lupa. Soal tes DNA anak Gladys," ketus Aca kemudian pergi dari kantin membuat Varen terdiam.

Rama merangkul Varen, "Yang sabar. Masih ada cara lain," Varen mengangguk mendengar kata dari Rama.

"Nanti malam club, skuy?" ajak Madava.

Varen menggeleng, "Gue gak bis---"

Rama berdecak, "Ayolah, Ren. Lo semenjak ada Gladys gak pernah ngumpul bareng kita, Aneh lo! Sama Gladys nurut sama Aca ngebantah," cetus Rama.

"Gue bisa aja ngumpul bareng anak-anak basecamp. Tapi, Gue tuh nanti malam tugas khusus dari bos besar Gue," timpal Varen.

"Gaya lo sok bos besar, ngasih makan anak orang aja masih minta tf orang tua," sindir Madava.

"Gue masih heran, Gue yakin banget kalo Gladys itu bukaj hamil anak Lo," celetuk Rama tiba-tiba.

Madava mengangguk setuju, "Benar banget biji kedelai, Gue juga ngerasa gitu, Gue ngerasa kalo itu cuma permainan dia doang buat bisa deket sama Lo lagi," ujar Madava.

Varen mengangkat bahu acuh, "Soal Gladys Gue udah atur semua, yang Gue pikirin ini gimana caranya biar Aca mau tinggal sama Gue lagi. Mau gimana pun itu Aca bini Gue anjir," kesal Varen.

"Ribet banget punya bini! Emang paling bener jomblo," ucap Rama.

"Jomblo tapi minum alkohol, Goblok anjay!" sinis Madava.

Rama menepuk kepala Madava, "Makanya berhenti ajak Gue club, tai!" tukas nya.

"Info balapan, Ada?"

"Ada! Lawan kali ini, Lo sama Elbiru lagi, Gimana?" tawar Rama.

"Jangan! Gue ngerasa ada yang gak beres," larang Madava.

Alis Varen mengkerut, "Gak beres gimana, kan Gue belum setuju soal ini."

Madava mengangguk, "Ya juga Ya. Tapi, Gue ngerasa kalo Lo lawan Elbiru malam ini, dia bakal inget waktu dimana kalian balap malah seri," kata Madava.

Varen menerawang jauh, ia tiba-tiba teringat ucapan Aca waktu itu.

"Kak Varen jangan lawan orang jago itu, Aca takut di ambil dia,"

Varen dan Elbiru sudah berjanji jika mereka tanding sekali lagi, maka taruhan nya adalah Aca.



VAREN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang