VAREN-02

12.2K 319 1
                                    


Happy reading ( ◜‿◝ )♡



Jam 01:00

Acara ulang tahun tersebut belum juga habis, Aca bergerak gelisah karna hari sudah larut malam. Ia besok sekolah, belum lagi sampai di rumah harus menghadapi ujian yang membuat ia takut.

"Key. Kita pulang aja, ya?" bujuk Aca namun Kesya menggeleng.

"Nanti, Ca. Bentar lagi,"

"Plis. Key, ayo pulang,"

"Nanti. Aca! Lo kalo mau pulang yaudah. Pulang luan! Jangan sibukin gue!" ketus Kesya kemudian pergi dari hadapan Aca yang terdiam.

Aca menunduk lesu, ia mengambil tas nya kemudian keluar dari gedung yang masih sangat ramai itu. Di pertengahan jalan menuju pintu keluar, Aca berpapasan dengan Varen dan seorang gadis yang berada di dalam pelukan Varen. Ia berpura-pura tidak melihat meskipun ada desiran aneh di hati nya.

"Aku sayang kamu. Ren,"

"Gue juga,"

Begitulah potongan kata yang Aca dengar, namun ia tak ambil pusing. Aca memilih melanjutkan perjalanan nya. Sesampainya di depan, Aca bingung ia harus pulang di antar siapa? Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat ia terkejut.

"Nyari siapa?" tanya Cakra sambil tersenyum tipis.

Aca menyengir, "Aca nyari temen. Aca, yang bisa di ajak pulang," jawab Aca.

"Pulang bareng gue, gimana?" tawar Cakra.

Aca berpikir sejenak kemudian menggeleng, "Jangan lah. Kak, nanti ngerepotin," timpalnya tak enak hati.

"Gak papa. Ca, ayo buruan," tak perlu berlama-lama, Cakra menarik tangan mungil Aca dan masuk ke dalam mobil nya.

"Rumah lo. Dimana?" tanya Cakra sambil menyetir.

Aca berpikir untuk menjawab pertanyaan Cakra. "Aca pulang ke apartemen aja, deh."

"Jalan Sudirman nomor 003," ujarnya, Cakra mengangguk kemudian menuju tempat kediaman Aca.

Sedangkan Aca, ia malah tertidur di mobil milik Cakra. Sesekali Cakra tersenyum menatap wajah damai Aca, tangan kekarnya mengusap lembut kepala Aca.

"have a nice dream, tuan putri." gumam Cakra.

Beberapa menit kemudian mobil Cakra menepi di gedung yang tinggi, ia bingung. Ini bukan rumah, tetapi apartemen.

"Aca? Kita udah sampe," ujar Cakra membuat Aca terganggu Aca pun segera membuka matanya. Objek pertama yang ia lihat adalah wajah Cakra yang sangat dekat dengannya.

"Ehh.. M-makasih. Kak, nanti Aca ganti ya, uang bensin nya," ucap Aca kemudian pamit masuk ke dalam apartemen itu. Sedangkan Cakra terdiam mendengar perkataan Aca.



Keesokan harinya...

Seorang gadis dengan rambut yang terikat indah sudah stay menunggu di gerbang sekolah. Aca sudah benar-benar menyukai Varen.

VAREN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang