Happy reading ❤️•
•
•Melihat Varen dan Cessy yang sempat mengobrol tadi tak membuahkan hasil untuk ekspresi Aca, Gadis itu tetap menampilkan sikap dinginnya kepada Varen seperti sekarang ini.
"Lo diem aja dari kemarin, kenapa sih?" tanya Varen sambil menyesap rokoknya.
Aca melirik asal rokok itu kemudian menggeleng, apa Varen lupa bahwa ia tidak bisa menghirup asap rokok? Pikir Aca.
Sekuat tenaga ia menahan batuk agar Varen terus merokok tanpa gangguan nya.
"Kenapa sekolah gak nunggu Gue?"
"Aca gak tau kalo Kak Varen udah pulang."
"Mang eak? Tapi tadi pagi Lo masuk kamar Gue,"
"Gak. Aca gak masuk kamar Kak Varen, mungkin Kak Varen salah liat," jawab Aca.
"Kak Varen, bisa pergi gak dari sini? Aca risih di liatin orang-orang," cetus Aca yang jujur.
"Duduk sama orang ganteng kok risih," gumam Varen kemudian memadamkan api rokok nya. Tangan kekar Varen menggenggam tangan Aca, ia merasa bingung ketika tangan Aca mengeluarkan keringat dingin.
Varen menatap wajah Aca yang pucat, "Sejak kapan Lo pucat, Bilang!" kata Varen dengan nada yang sedikit tinggi.
"Emang Aca pucat?" tanya Gadis itu yang tak sadar.
"Kamu nanyeak?" tanya balik Varen yang menyebalkan.
"Iya. Pucat, sakit hm?"
"Gak. Aca baik-baik aja," Aca menepis tangan Varen yang menggenggam tangan nya.
Varen berusaha sabar dengan sikap Gadis yang di depannya ini, "Ikut gue." tekan Varen kemudian menarik tangan Aca menuju rooftop, Aca memberontak terhadap Varen.
Varen mendobrak pintu rooftop dan mengunci nya, ia melemparkan tubuh Aca di sofa membuat Aca meringis. Gadis itu mendongakkan kepalanya menatap wajah Varen dengan tampang yang songong.
"Kak Varen apa sih! Sakit tau kak!" ringis Aca dengan nada yang kesal.
"Gue udah cukup sabar, Ya, di cuekin sama Lo dari kemarin," timpal Varen ia melirik paha Aca yang sedikit terekspos akibat rok abu-abu nya yang pendek.
"Aca gak cuekin Kakak."
"Bacot! Terus kenapa Lo akhir-akhir ini diem terus bibir Lo cemberut kalo ngomong sama Gue," cerca Varen.
"Ini bibir Aca kenapa Kak Varen sewot?" tanya Aca menantang.
Varen melotot, "Nantangin Gue, hm?" ucap Varen dengan seringaian nakal nya.
Aca merinding dengan seringain lelaki itu, "Jangan deket-deket Aca!" cegah Aca ia ingin menutup rok nya namun di cegah oleh Varen.
"Terlanjur, Gue udah liat dari tadi," remeh Varen, ia memberi kecupan lembut di kening Gadis yang keras kepala ini dengan lama, kemudian memeluk Aca.
"Maafin aku, gak?"
Aku?
Sejak kapan lelaki ini mau menggunakan kosakata aku-kamu dengan Aca, biasanya ia memilih dengan Lo-Gue.
"Hm. Maafin, gak?"
"Iya."
"Jangan iya doang, jawab yang bener,"
"Iya, Kak Varen." jengah Aca kemudian melepaskan pelukannya.
"Baikan?" tanya Varen yang di angguki Aca dengan antusias.
"Oke. Nanti besok kita beli seblak," kata Varen kemudian mencuru kecupan di bibir dan pipi kanan Aca.
•
•
•Di tongkrongan yang ramai ini mereka tertawa menghabiskan waktu kebersamaan sambil bermain game, nonton film hantu, dan lain lain.
"Gue bentar lagi mau nikah," celetuk Varen dengan tiba-tiba membuat semuanya menatapnya dengan penuh tanya.
"Maksud Lo gimana, Bang?" tanya Juna yang tak paham.
"Gue mau nikah, dua hari lagi." ulang Varen.
"Emang udah ada calon nya?" tanya Riki sambil mengejek.
"Ya ada! Kalo gak ada ya gak mungkin gue mau nikah," ketus Varen dengan ekspresi kesal.
"Siapa calonnya?" tanya Juna.
"Lyodra Aca Anastasya."
Prang!
Gelas yang di pegang Cakra reflek terjatuh membuat mereka semua menatap nya bingung.
"Lo hati-hati kalo megang gelas, Bang." tegur Genta.
"Sorry, Ta. Gue gemeter," jawab Cakra, ia terkejut ketika mendengar Varen akan menikah dengan Gadis yang ia sukai.
Mereka semua melanjutkan aktivitas mereka, berbeda dengan kedua lelaki ini yang tengah mengobrol empat mata.
"Lo serius gak, sama, Aca?" tanya Rama.
"Gak. Ini semua rencana gue untuk balas dendam sama Bian," jawab Varen santay membuat Rama menggelengkan kepalanya.
"Jangan mainin hati seseorang. Ren,"
"Gue gak mainin hati dia, Gue cinta sama dia. Tapi setelah dendam terbalaskan, Gue terpaksa cerai sama dia dan nikah dengan Gladys."
"Kenapa tak-tik Lo begitu, Ren?" tanya Rama heran.
"Tak-tik Gue sederhana, mau dia hamil anak Gue, dendam gue dan Bian terbalaskan, dan hidup keluarga Sriwijaya hancur." jelas Varen.
"Gue harap Lo gak nyesel, dengan permainan yang Lo ciptain."
"Permainan, seorang ketua gak pernah salah, kan?"
"Mungkin." jawab Rama cuek kemudian bangkit dan pergi meninggalkan Varen yang terdiam.
"Apa mungkin Gue harus gunain Aca untuk bahan balas dendam, Aca gak salah. Dia cewek polos, Gak! Gue harus gunain cara lain, Gue gak bakal gunain Aca yang notabenenya calon istri gue sendiri." gumam Varen kemudian lelaki itu memikirkan satu cara untuk berbalas dendam dengan Bian dan seluruh keluarga Sriwijaya.
•
•
•VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW BAGI YANG BELUMMMMM❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
UP NYA SEGINI DULU!!!!
DOAIN VIAR CERITA VAREN CEPET SELESAI DONGSS😭😭
🗣️: mau crta cpet selesai tapi males up
Me: siapa tuch?
🗣️: Coba kmu bercermin, itu lah orang nya.
Me: /jadi pengen curi ginjal nya.GIMANA REAKSI KALIAN SETELAH TAU TUJUAN VAREN, BENCI GAK NIH SAMA VAREN? JANGAN YAAA, VAREN ANAK KESAYANGAN SAYA SOALNYA 😭
SORRY, UP NYA SEDIKIT, VOTE KOMEN WOYYY JANLUP!!!!
MAKSA INI!!!!!
HARUSS!
WAJIBB!!
TYPO BERTEBARAN!!!!
BOLEH MINTA TOLONG GAK?
TOLONG FOLLOW IG AUTHOR DONG GUYSS, GAK MAKSA KOK. BAGI YANG MAU AJA, JANJI BAKAL FOLLBACK ❤️❤️❤️😘 ALAY DULU 🙏🏻😘😘😘
ig: @shla.anida
Oke, JANGAN LUPAAA!!!
BABAYYY!! SEE H NEXT PART❤️ SEHAT SELALUUU😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN || END
Short StoryVaren Eliezer. remaja tampan dengan mata nya yang biru sama persis dengan sang ayah nya. Varen sangat suka dunia malam. ia menyukai balap liar. Varen murid SMA Galaksi, Varen juga memiliki adik laki-laki yang membuat nya darah tinggi ketika sang bu...