Thania bergerak mendekat ke arah Gibran lalu perahan duduk di atas pangkuan Gibran"Nghh.." desah pelan Thania yang reflek keluar karena klitoris nya bersentuhan dengan bahan kasar celana levis milik Gibran, dengan lebih mendekatkan lagi kedua mata nya kearah mata Gibran, dan sekarang mereka hanya berjarak kurang dari 5 cm, bahkan Thania bisa merasakan deru nafas hangat Gibran yang menggebu karena gugup.
"Lo masih sanggup nahan ini??"
"Menahan a-aapa Thania?"
"Ini." Thania meraba pelan bagian bawah milik Gibran yang tertutup oleh celana levis bewarna biru dongker itu dengan tangan kanan nya sednag kan tangan kiri nya leluasa bermain di tengkuk leher Gibran, Gibran yang merasakannya pasti akan gila dibuatnya.
"Nggghhh aasshhh""Kamu tidak sadar jika junior mu ini dari tadi ingin keluar dan menonjol seperti ini sampai hampir ingin menerobos resleting mu ini?" Thania tidak sadar jika saat ini yang merasuki dirinya adalah nafsu bahkan ia juga tidak merasa bersalah dari tadi ia sudah menggoda benda menonjol yang tertutup celana levis biru tua tersebut dengan elusan bahkan sentuhan kasar dari Thania,
"Aawwh thaaannhh niiah" Gibran tidak tahu apa yang dilakukan Thania saat ini yang ia tahu bagian bawah nya yang tadi sakit dan dari tadi turun tangga ia tahan sekarang menjadi nikmat setelah di raba pelan seperti itu oleh Thania, Gibran juga tidak sadar ia mengeluarkan desahan desahan seperti itu karena ia sudah merasakan kenikmatan hanya dengan di elus perlahan luar celana nya dengan tangan Thania tersebut.
Gibran tidak tau apa yang ia lakukan saat ini yang ia rasakan hanya ia merasa nikmat dan ingin terus begini tanpa henti dan ingin segera mengeluarkan hal yang tertahan di dalam dirinya sejak tadi.
"Enak??"
"Thhhannhh niiiiahhh ahh Gibhh rannd mau pipis rasanyah ahhhh sakitthh" tangan gibran sudah bingung apa yang ia harus lakukan di masa ini ia hanya bisa meluruskan tangannya kanan kiri di atas bagian kepala sofa dan ia sungkurkan kepala nya ke belakang.
Thania yang melihat ini merasa sangat senang ia senang mempunyai mainan baru yang seru dan inut seperti ini meraung dan bingung menggelinjang keenakan.
"Pipis aja disini mas Gibran, jangan di tahan"
"Ahhh akuuh ti aahhh tidakk bisaaa jikaaa ahh"
Thania mendekatkan bibir nya ke arah telinga lelaki di depannya itu,"Mas, keluarkan saja jangan di tahan.."
"Aaaaaaaaahhhhh ahhh aakkhhhhhhhh....."
Thania perlahan membangunkan dirinya yang telah lama duduk di pangkuan tunangannya itu, ia sadar jika saat ini dirinya di ambang nafsu bahkan celana biru dongker tadi menyeplak bentuk vagina Thania karena saat ini pun milik nya sudah basah tak karuan, apalagi saat melihat aksi menggelinjang Gibran yang sangat erotis dilihatnya ia tak bisa memalingkan wajah untuk melihat ke arah Gibran.
Cklek.
Thania pergi ke kamar orang tua nya untuk mengambil celana dan kaos yang sekirannya muat untuk seukuran badan besar tunangannya itu dan mengambil kain handuk kecil untuk mengelap keringat hebat yang Gibran keluarkan di tubuh dan di bagian kepalanya, semua sisi baju Gibran sudah basah terkena keringat.
"Hahhh..... huhhh..hahh....huh...."
Gibran yang dari tadi memposisikan nafasnya agar kembali normal, sejak tadi nafas nya memang sudah tidak karuan karena pelepasan dashyat yang memuaskan sekaligus menyakitkan bagi Gibran karena ada rasa dimana miliknya terhimpit oleh celana dalam dan celana levis nya itu."Bangun dan ikut aku mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Polos ku (21+)
RomanceSuami Polos ku 21+ || GibranThania ___________________________________ Thania anak tunggal pengusaha yang haus akan sex dengan sex toys kesayangannya tiba-tiba dijodohkan dengan Gibran seorang lelaki berumur 27 tahun anak kerabat dekat daddy nya, na...