Bagian 11 🔥

289K 2.3K 7
                                    


"THANIAA!!! Aku mau menjadi orang bodoh jika itu bersama mu Thania, ajari aku untuk menjadi orang bodoh Thania!!" Teriak Gibran saat Thania pergi menjauh dari nya.

Thania yang tadinya berjalan akhirnya berhenti mendadak lalu ia tersenyum pelan sambil menahan tawa nya tanpa Gibran tahu. Thania membalikan setengah badannya sambil mengambil handuk yang ada di depannya lalu dilempar nya handuk itu ke arah badan Gibran,

"Mandilah terlebih dahulu orang bodoh, kau bukan hanya bodoh namun juga menjijikan jika masih memakai pakaian yang basah seperti itu."

Gibran berdiri perlahan lalu ia berjalan ke arah Thania namun ia berhenti di belakang Thania.
"Aku boleh mandi dimana Thania? Apa Gibran boleh mandi disini?"

"Pintu itu adalah kamar mandi ku, mandilah disana" Jawab Thania dengan badan yang masih menghadap ke tembok.

Sebenarnya Thania juga kesal bagaimana bisa orang dengan umur tersebut lelaki besar berotot itu masih sering bertanya dan juga memanggil dirinya sendiri dengan sebutan nama nya sendiri. Apakah ia masih berumur 5 tahun? Kenapa lelaki itu begitu polos bagaimana ajarannya di rumah, apakah semanja itu? Itulah yang ditanyakan batin Thania, sepertinya Thania lupa jika Gibran ini seorang piatu dan Gibran hanya dibesarkan oleh Arjuna dan bibi asisten rumah nya dari sejak bayi.


"Awwssss....."
Thania berbalik badan menghadap Gibran. Thania melihat Gibran yang kesusahan membangunkan badannya karena celana Gibran yang terlihat sudah tidak nyaman tersebut.

"Ada apaa?"

"Sakit, alat pipis Gibran sakit.. awwwss.."

Thania yang kebingungan pun akhirnya tanpa sadar bergerak menarik baju Gibran agar terlepas dari tubuh besar tersebut lalu Thania melemparkan kaos tersebut ke sembarang arah,

Kaos tersebut sudah berhasil dilepas, Thania memegang kancing celana milik Gibran tersebut, Thania sadar jika ini akan terlihat aneh dimata Gibran.

"Thania boleh buka celana mas?"

"Jangannn, kata ayah jangann awwsshh"

"Mas mau sakitnya ilang gaa??"

"Mauuuuuhh aaw sakit Thaniaaahh"

Mendengar itu Thania mulai mencoba membuka kancing celana Gibran lalu ia turun kan resleting Gibran, Thania melihat suatu benda besar dan panjang yang terkurung di celana dalam abu-abu basah lelaki itu.

"Mas coba bangun sebentar, Thania mau nurunin celana mas"

Thania kesal lelaki itu tak segera bergerak tapi lelaki itu malah hanya menatap nya dengan wajah menahan sakit
"akkhh Thanniaa"
Thania mendorong Gibran sampai terjatuh berbaring di tempat tidur nya. Thania menarik celana Gibran yang tadi susah dibuka menjadi lebih mudah. Ia hanya menurunkan setengah bagian celana itu,

"Mas yang ini Thania buka jugaa ya" Ucap Thania sambil menunjuk ke celana dalan abu-abu lelaki tersebut.

Gibran hanya mengangguk tak paham apa yang akan dilakukan Thania selanjutnya, ia tak pernah diperlakukan seperti ini oleh siapa pun, hanya dengan Thania lah ia dibuat seperti ini.

"Akhh. Awwhhhs aduhhh"



————
lanjut gaa niiie??
Thania mau ngapain Gibran ya?

Suami Polos ku (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang