Bagian 10 🔥

307K 2.8K 34
                                    


"JANGAN!" Ucap Gibran sambil mengeluh tangannya menghindari Thania.

Thania kaget dengan sikap Gibran yang seperti itu,
"Kenapa? Apa mas tidak jadi tidur sama Thania?"

"Gibran gasuka kalo ada yang deketin bibir Gibran, dari kecil bibir aku sensitif kalo kena sesuatu. Thania ga boleh dekat-dekat bibir aku. Ciuman itu hal yang menjijikan hanya orang bodoh yang melakukan itu Thania" Gibran menjelaskan dengan gugup.

————

Sebenarnya Gibran tahu jika yang Thania lakukan itu adalah ancang-ancang berciuman karena ia pernah melihat sepasang kekasih sedang berciuman saat Gibran membeli buah di supermarket, itu sangat menjijikan menurut Gibran sampai Gibran meletakan kembali buah itu ke tempat nya lalu ia keluar supermarket dengan tangan kosong alias tidak jadi membeli apapun karena ia sudah jijik dengan tempat itu.

————

Bukannya Thania menjauh, Thania malah lebih mendekat kan dirinya lagi dan naik ke atas pangkuan Gibran.

"Aggghh..." desah pelan Gibran saat Thania menduduki paha nya. Gibran merasa sakit di bagian intinya karena terkena gesekan dan tekanan dari berat tubuh Thania yang menduduki nya.

"Mas seriuss? Masaaa sih hmm" Tangan Thania bergerak menuju rahang Gibran lalu Thania menempelkan jempol nya ke arah bibir Gibran, ia usap dengan lembut barang kenyal tersebut sampai ia gemas lalu mencubit bibir Gibran tersebut.

"Awwwshh" Gibran yang kesakitan reflek teriak dan menutup bibir nya tersebut.

"Mas mau jadi orang pinter ga?"

"Mauu, Gibran mau jadi pinter Thania!!!"

"Tips pinter itu harus nurut mas"

"Ah benar juga ya ayah juga suka ngomong itu kalo pinter itu nu-r" Thania menutup kedua mata Gibran dengan menggunakan tangan kirinya, lalu ia mendekatkan bibirnya ke arah bibir sexy lelaki itu,

"Umphhh.... ummmph...."

Memang sudah lewat kepalang Thania tidak bisa menahan dirinya dari tadi menunggu untuk memangsa lelaki itu.
Thania lepas tutupan tangan kirinya dari pria itu, Thania telah memangsa dengan lahap namun pelan bibir lelaki itu namun lelaki itu tak berbuat apapun, sampai saat ini Gibran hanya terpaku diam tak membalas perlakuan Thania terhadapnya, yang bisa Thania lihat hanya pria itu menutup kedua mata nya tanpa bergerak apa-apa.

"Ummhh..cupp" Thania melepas bibir nya dari bibir Gibran, perlahan Gibran mulai membuka mata.

"Itu tadi apa Thania?, kenapa itu enak sekali bibirku seperti dipijit-pijit"

"Enak?"

"Enak, Gibran mau lagiiiii Thaniaaa, mau lagii mau lagiii!!!" Gibran merengek seperti anak-anak sambil bergerak ricuh sampai Thania yang ada diatas nya pun ikut bergetar-getar.

Perlahan-lahan Thania mengalungkan tangannya ke arah Gibran lalu ia dekatkan lagi bibir nya ke telinga lelaki itu.

"Kau orang bodoh, Kau sudah melakukan hal bodoh mas, itu tadi hal bodoh, katamu hanya orang bodoh yang melakukan itu hahahahahaha" Thania melepaskan rangkulannya dan perlahan mengangkat badannya untuk meninggalkan pangkuan Gibran.

Gibran tak segera menjawab perkataan Thania tadi, Gibran hanya bengong dibuat nya karena perkataan bisikan dari Thania tadi. "THANIAA!!! Aku mau menjadi orang bodoh jika itu bersama mu Thania, ajari aku untuk menjadi orang bodoh Thania!!"

Suami Polos ku (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang