Bagian 19 🔥🔥

192K 2K 16
                                    


"Mau lagi? Mau apa mas?"

"Mau yang tadi malam.." Ucap Gibran. Bukannya menjawab pertanyaan Gibran, Thania malah berdiam mematung. Thania kaget ternyata lelaki ini masih teringat dengan hal tadi malam.

"Thania... Gibran mauuuuppphhhhh.." Gibran merengek agak keras sampai Thania pun harus menutup mulut Gibran menggunakan telapak tangannya.

"Ayo kita ke mobil" Thania pergi duluan meninggalkan Gibran, Gibran sedikit senang itu artinya mereka akan mengulang kejadian malam tadi seperti yang Gibran mau. Aduhh gatau deh malem tadi ngapain 👀..

"Thania kita kemana?" Tanya Gibran setelah mengencangkan seat belt pengaman mobil nya.

"Siniii tangan mas lurusin.." Thania menarik tangan Gibran lalu memotret nya.

" Thania menarik tangan Gibran lalu memotret nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thania"

"Thania.." Panggil Gibran ke yang 2x nya tapi Thania masih tidak menggubris Gibran.

"Sayang.." Thania mendengar itu. Thania langsung melihat ke arah Gibran, ia melihat Gibran yang sudah miring menghadap dekat kurang dari 10cm ke arah wajah Thania.

"Kita mau kemana, sayang?" Ucap Gibran.

"Mas kok kamu makin lama makin ngeselin sih mas?" Thania sadar jika ini terlalu dekat lalu Thania menjauh sedikit sambil kesal karena berkali-kali ucapan nya di ikuti oleh Gibran.

"Thania juga sering manggil Gibran pake say—"

"..Mas, hotel mas checkout nya kapan?" Thania memotong omongan Gibran karena ia takut kelepasan jika Gibran melanjutkan omongan itu.

"2 hari lagi, Thania mau nyuruh Gibran pulang ke hotel ya? Thania gaboleh Gibran sama Thania? 🥺"

"Engga mas. Maksud Thania dari pada hangus mending Thania ikut pulang ke hotel mas Gibran aja, (Thania berbisik ke telinga Gibran) kita main di hotel kamu ya sayang.." Ucap Thania sambil mengelus pipi Gibran. Gibran yang mendengar itu hanya mengangguk pelan, Thania tau Gibran sudah mengerti apa arti dari kata permainan itu, karena menurut Gibran permainan yang di main kan dengan Thania itu pasti tidak akan megecewakan nya. Lelaki itu langsung menyalakan mesin mobil dan memutar balikan mobil sesuai arahan Thania untuk pulang, yaitu mereka akan pulang ke hotel Gibran.

————

"Ah bapak Gibran, selamat malam" Ucap seorang resepsionis hotel tersebut sambil menunduk saat Gibran masuk ke dalam pintu utama gedung hotel tersebut.
*kok mbak nya kenal sama Gibran sih? Kan Gibran baru disini beberapa hari...* batin Thania..

"Malam." Gibran menjawab salam resepsionis itu namun ia tetap berjalan sambil memegang erat tangan Thania ke arah lift hotel nya.

Tit... tut..
Kedua pasangan tersebut sama-sama tidak berbicara satu sama lain sejak tadi entah apa yang mereka pikirkan dipikirannya masing-masing kecuali Thania yang masih kesal tanpa sebab yang wajar dengan mbak resepsionis hotel tadi.

Suami Polos ku (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang