"Mau lagi ga? Kan mas suka jadi orang bodoh kalo sama Thania?"
"Gibran m—a"
Drrrrtttt~ Drrrrttt~
Drrrrrrrtttttt~ Drrrrrrrt~
Drrrrtttt~ Drrrrttt~
"Mass mommy nelponn"
"Helloo momm kenapaa?"
"Thaniaa kamuu pake baju mommy yahh????" Tanya Hanin karena terkejut setelah melihat postingan anak nya di Twitter.
"Hah??! Heheheheeheheheee iyaaa Thania izin yaa mom.."
"Astagaa Thaniaa...! teruss itu siapaa yang ada di samping kamuu kok pake baju daddy juga??"
"Ini Gibran mom tadii baju Gibran basah katanyaa terus Thania ambil aja kemeja daddy biar kembaran sama Thania heheheheeee bolehh kan momm??" Bohong Thania.
"Ohhhh lahh baju nak Gibrann kenapaaa basah nak kena apaaa??"
"Pokok nyaa basah gitu deh momm, Thania sama mas Gibran mau ke tempat dress dulu ya mommmm byeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.............." tittttt.... Thania mematikan duluan telepon nya dengan Hanin.
"Mas ayooo mas kita berangkat" Thania mengambil tas nya lalu duluan berjalan keluar ruangan cafe itu.
"Thaniaa!" Panggil Gibran saat Thania sudah dekat dengan pintu cafe. Mendengar panggilan namanya tersebut Thania berbalik ke arah Gibran "ken-", Thania kaget tiba-tiba tangannya di pegang dan ditarik keluar cafe oleh Gibran.
"Gapapa, lain kali kita gausah kesini, Gibran gasuka" Jawab Gibran sambil menarik pelan dan berjalan bersama Thania, Thania pun mengikuti pergerakan Gibran dengan bingung kenapa lelaki ini tiba-tiba seperti ini.
Bukan tanpa sebab Gibran menarik tangan Thania namun Gibran dari tadi melihat ada banyak lelaki yang di dalam cafe yang melihat lekuk tubuh Thania dengan tatapan seperti menyukai tubuh Thania, tak hanya pengunjung lelaki cafe itu namun juga barista cafe itu. Gibran tidak menyukai jika wanitanya di tatap dengan tatapan seperti itu, karena hanya ialah yang boleh menatap tubuh tunangannya itu.
Gibran membukakan pintu mobil Thania agar Thania tidak repot-repot, Gibran juga membantu menutup pintu itu. Bukan hanya disini Gibran melakukan ini namun saat di rumah tadi Gibran juga menuntunnya ke pintu mobil Gibran.
Cklek..
Bunyi tutupan pintu mobil Gibran karena Gibran sudah naik juga ke dalam mobilnya di tempat supir. Thania masih bingung mengapa Gibran cemberut seperti itu sejak keluar dari cafe tadi. Gibran menyalakan mesin mobil nya perlahan,
"Sayang kamu kenapa kok cemberut gitu??" Tanya Thania sambil tangannya menarik rahang lelaki itu, lelaki itu sekarang menatap kearahnya. Bukannya menjawab lelaki itu malah hanya terus cemberut sambil terus menatap ke arah Thania.
"Kenapaaa???? Mas ngambek sama Thania??".
Lelaki itu menggeleng pelan,"Terus kenap—-h ummpphh". Gibran memegang rahang Thania lalu ia mendekat dan melahap kasar bibir Thania.
"Mmmmhhhhh.. mmahssshhsh.. mmmpphh"
Thania tidak mengerti mengapa lelaki itu tiba-tiba menyerang bibir nya dengan agak kasar,"Mmmpphhh... hahhhh..." akhirnya tautan mereka terlepas. "Hah... hahh..Lain kali, pelan-pelan.. mas" Eluh Thania sambil mencoba untuk mengatur nafasnya. Memang aneh lelaki ini sejak tadi malam entah ia menyerap pelajaran Thania dengan baik atau malah menyalah gunakan pelajaran itu dengan seenaknya.
"Gibran gasuka Thania dilihat kaya gitu sama mereka, Thania punya Gibran!" Ucap Gibran tiba-tiba,
"Humphhhhahahahahahahahahahahaa... masss hahahahahaha.... mas.. hahahahahahaha" Thania tertawa terbahak-bahak ternyata hanya karena itu Gibran sampai manyun dan menyosor nya. Sementara sekarang Gibran sedang menatap Thania dengan tatapan kesal karena Thania seperti mentertawakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Polos ku (21+)
RomanceSuami Polos ku 21+ || GibranThania ___________________________________ Thania anak tunggal pengusaha yang haus akan sex dengan sex toys kesayangannya tiba-tiba dijodohkan dengan Gibran seorang lelaki berumur 27 tahun anak kerabat dekat daddy nya, na...