06

32.4K 2.3K 182
                                    

"Bosen banget siiiiiii~~ . . ."

Sudah dari pagi Haechan selalu mengatakan bosan, bosan dan bosan.

Tapi apalah daya, dia tidak di perbolehkan kedua orang tua nya untuk masuk sekolah sebelum lambungnya benar-benar pulih.

Yang bisa Haechan lakukan di rumah hanyalah menonton televisi dan juga main game, sudah dua hari ini dia hanya melakukan kegiatan itu, itu dan itu saja secara berulang-ulang.

Johnny bahkan tidak mengizinkan Haechan untuk pergi keluar rumah, bahkan untuk bertemu Jaemin.

Kalau mau ketemu Jaemin, harus Jaeminnya yang dateng kerumah mereka.

Bukan karena Johnny terlalu posesif dengan anaknya. Tapi Johnny hanya tidak mau terjadi sesuatu yang tidak-tidak dengan Haechan.

Pernah dulu waktu anak itu masih duduk di bangku SMP, saat lambungnya kambuh tapi anak itu ngeyel mau pergi bermain bersama teman-temannya, alhasil dia pingsan terus di bawa ke rumah sakit karena kecapean dan juga lambungnya semakin parah.

Haechan itu memang sangat keras kepala dalam beberapa hal.

Tapi dia juga tidak akan melawan orang tua. Jika orang tua nya tidak memperbolehkan, maka dia akan patuh, setidaknya begitulah Seo Haechan sekarang, tidak terlalu bandel seperti dulu lagi.

"Echan boseeeennn~~ huhuu . ." teriak Haechan dari dalam kamarnya.

Ten yang mendengar teriakan sang anak, bergegas pergi menuju ke kamar Haechan.

Dengan tergesa-gesa Ten membuka pintu kamar anaknya, takut terjadi apa-apa dengan anak bungsu kesayangan nya itu.

"Adek? kenapa? Kok teriak-teriak?" Tentu saja Ten panik dengan teriakan anaknya.

Ten langsung menghampiri Haechan yang muka nya sudah sangat masam di tempat tidur.

"Kenapa sayang ??" Tanya Ten dengan lembut.

"Echan bosen . . . " jawab Haechan dengan bibir yang di majukan serta muka yang di buat memelas.

"Oooh . ." Ten akhirnya bisa bernapas lega karena anak nya itu cuma bosan "Mae kirain kamu kenapa-kenapa, maka nya Mae khawatir waktu denger teriakan kamu, dasar kamu ini" Ten mengelus dada nya, dia benar-benar panik tadi, dia kira sang anak terjatuh atau apa, tapi ternyata tidak karena anak kesayangannya itu cuma bosan.

"Mau jalan-jalan . . " pinta Haechan dengan mata berkedip lucu.

"Memangnya anak Mae sudah sembuh?" Tanya Ten lembut sembari membawa sang anak ke dalam pelukannya.

"Sudah Mae . . Echan sudah sembuh. Besok boleh sekolah ya, ya, yaaaa~~" Pinta Haechan.

Dia benar-benar bosan karena terus di rumah, dia rindu Jaemin, rindu sekolah, rindu keluar rumah, rindu mark- eoh- maksud nya rindu main sama teman-teman.

"Tanya Daddy dulu ya sayang !!" Kata Ten "Kalo Daddy udah ngebolehin kamu masuk sekolah, ya besok berarti kamu udah bisa ke sekolah"

Haechan kemudian mengambil tangan sang ibu dan meletakkan telapak tangan ibu nya di dahi.

"Udah gak panas kan Mae ??" Tanya Haechan "Berarti udah sembuh kan ??"

Ten tersenyum melihat tingkah sang anak. Ten dengan gemas mencubit pipi sang anak kemudian mengusap perut anak bungsu nya itu.

"Perutnya emang udah gak sakit ??" Tanya Ten sambil mengelus perut sang anak.

"Udah enakan kok perut nya" Jawab Haechan.

"Oke, besok sekolah. Nanti Mae yang ngomong ke Daddy" kata Ten mengusap lembut surai anaknya.

"Yesss . . Saaayang Maeee~~ . . ." Haechan memeluk sang Ibu yang tentunya di balas pelukan hangat juga oleh Ten.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang