16

23.8K 1.7K 128
                                    


Book ini gak akan menye-menye.

Happy reading guys 🫂🫂

_________________________________________________

"Sayang, jangan lupa nanti malam. Ajak Ayah sama Bunda juga ya" kata Jeno mengingatkan Jaemin kalau malam ini ada acara party kecil-kecilan untuk menyambut lulusnya Mark dari sekolah menengah atas.

"Baik Jeno" jawab Jaemin, membuat Jeno mengernyitkan dahinya tidak suka. Jaemin yang menyadari itupun segera melontarkan senyuman manisnya kepada sang kekasih.

"Baik Jeno sayang . ." Jaemin meralat jawabannya sambil tersenyum.

Akhirnya Jeno pun ikut tersenyum sambil mengelus lembut pucuk kepala sang kekasih.

"Dimana Haechan?" Tanya Jeno yang sedari tadi tidak melihat Haechan, padahal ini sudah mau masuk jam ujian di hari terakhir. Setelah ini mereka akan menjadi anak kelas 3, Jeno sangat senang karena dia mau cepat lulus lalu menikahi Jaemin.

Entahlah, di pikiran Jeno hanya nikah, nikah dan nikah.

"Tadi sih bilangnya mau ke toilet, gatau lama banget" jawab Jaemin masih fokus dengan buku bacaannya.

Tak lama setelah Jaemin mengatakan itu, Haechan kembali ke kelas dan duduk di kursinya.

"Chan, nanti malem dateng ya ke acara kelulusan Bang Mark. Ajak juga orang tua lo" kata Jeno ketika Haechan sudah duduk nyaman di tempatnya.

"Males" jawab Haechan.

"Ih Echan gaboleh gitu, undangannya khusus di bikin sama Bubu. Nanti dimarahin Bubu" kata Jaemin.

"Gak peduli, Echan mau tidur aja di rumah" kata Haechan, sepertinya suasana hati si manis sedang tidak bagus hari ini.

Jaemin yang menyadari kalau mood sahabatnya sedang tidak baik, segera mendekati Haechan sebentar sebelum pengawas ujian masuk.

"Channie kenapa?" Tanya Jaemin dengan lembut seraya mengusap kepala Haechan yang tertelungkup di atas meja.

Haechan tidak menjawab, juga tidak merespon Jaemin.

"Chaan hey ada apa?" Tanya Jaemin berusaha membuat Haechan mengangkat kepalanya.

Haechan mengangkat kepala dan menatap Jaemin, mata dan hidungnya memerah, tentu saja membuat Jaemin terkejut. Haechan menangis.

"Loh kok? Hey kenapa nangis?" Tanya Jaemin segera memeluk sang sahabat.

Haechan tidak menjawab, dia balas memeluk Jaemin dengan erat. Sambil terisak.

"Ada apa? Siapa yang bikin Echan nangis hmm? Cerita sama Nana" kata Jaemin mencoba menenangkan sahabatnya yang sedang terisak.

Jeno yang melihat itu juga segera menghampiri Haechan.

"Bilang sama gue siapa yang bikin lo nangis Chan" kata Jeno dengan nada yang tersirat menahan amarah.

Bagaimana tidak, Haechan jarang menangis, dia hanya akan menangis jika hatinya sedang benar-benar sakit.

Jeno tau kalau sahabat kekasihnya itu adalah tipikal orang yang selalu riang, tidak pernah menjadikan suatu masalah menjadi berat, tidak pernah mempersulit hidupnya dan hidup orang lain, bisa di katakan Haechan hidup sebagai dirinya sendiri.

Jadi kalau Haechan sudah menangis seperti ini, berarti dia benar-benar sedang sedih, atau kecewa.

Belum sempat Haechan menjawab pertanyaan dari Jaemin dan juga Jeno.

Mark dengan tergesa masuk ke kelas Haechan dan berusaha mangambil tubuh sang kekasih di pelukan Jaemin namun Haechan menghindar dan semakin merapatkan diri ke pelukan Jaemin.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang