19 🔞

40.9K 1.5K 249
                                    

Sesampainya di mansion Seo, Haechan langsung mendapatkan begitu banyak pertanyaan dari sang Ayah dan juga Ibunya. Bagaimana tidak? Anak bungsu mereka ini sudah menyembunyikan rahasia besar tentang hubungan percintaannya dengan seorang anak pengusaha tersukses sekaligus sahabat Ayahnya.

"Huhuuu anak Daddy tega banget gak cerita kalo pacaran sama Mark" ucap Johnny begitu dramatis.

"Mulai deh dramanya" gumam Ten jengah melihat drama sang suami yang tidak akan ada habisnya.

"Sayang sini deket Mae" pinta Ten kepada sang anak yang bingung melihat tingkah Ayahnya.

Haechan menuruti permintaan Ibunya dan segera masuk ke pelukan sang Ibu.

"Channie sudah besar ya?" Tanya Ten sambil mengelus surai lembut sang anak.

Haechan hanya mengangguk sambil terus mengeratkan pelukan.

"Boleh Mae katakan sesuatu?" Tanya Ten lagi. Haechan kembali mengangguk.

"Kamu harus tau konsekuensi menikah dengan anggota keluarga Jung. Dari dulu mereka memiliki tradisi kalau anak laki-lakinya harus segera menikah saat lulus dari sekolah menengah atas. Tidak peduli pasangannya masih sekolah atau juga sudah lulus, kalau masih sekolah kayak kamu memang Jung Jaehyun memiliki kekuasaan agar kamu bisa lanjut sekolah sampai lulus nanti, dengan satu syarat" jelas Ten.

Haechan mendengarkan dengan baik perkataan Ibunya.

"Apa syaratnya Mae?" Tanya Haechan penasaran.

"Syaratnya kamu tidak hamil selama masa sekolah kamu. Kalau kamu hamil, terpaksa home schooling" jelas Ten lagi.

Haechan mengangguk sebagai tanda mengerti akan ucapan sang Ibu.

"Channie bahagia tidak?" Tanya Ten.

"Sangat bahagia Mae, Channie mencintai Kak Mark. Dan Kak Mark juga mencintai Channie"

Ten tersenyum mendengar itu.

"Mae akan selalu dukung Channie, apapun keputusan kamu nak. Jika memang kamu mau jadi bagian keluarga Jung, lakukanlah pernikahan ini" kata Ten masih mengelus surai lembut sang anak dengan penuh kasih sayang.

"Asalkan anak Daddy selalu bahagia, apapun itu akan Daddy dukung" ucap Johnny yang ikut memeluk anak dan istrinya.

"Terima kasih Daddy, Mae" kata Haechan.

"Sama-sama sayang. Sana masuk kamar, ini sudah larut, tidur dengan baik ya" suruh Ten.

Haechan melepas pelukan dari Ayah dan Ibunya, kemudian mengecup pipi mereka berdua secara bergantian sebagai ucapan selamat malam.

Setelah Haechan masuk ke dalam kamarnya, raut wajah Ten berubah menjadi sendu.

"Sejak kapan anakku itu sudah besar John??" kata Ten yang kemudian masuk ke dalam pelukan Johnny.

"Aku tidak menyangka dia akan menikah secepat ini. Andai bukan Jaehyun, maka akan aku tolak pernikahan itu" kata Ten lagi menyamankan diri dalam pelukan suaminya.

Ten sedikit tidak rela anaknya yang masih sekolah harus menikah, tapi Ten juga tidak bisa melawan tradisi keluarga Jung. Apalagi Haechannya terlihat bahagia.

"Gapapa sayang, semuanya akan baik-baik saja. Asalkan Haechan bahagia dengan pernikahan ini, maka kita tidak bisa untuk mencegah nya" ucap Johnny seraya mengusap lembut punggung sang istri.

"Baiklah, aku akan berusaha merelakan anakku diambil Taeyong" kata Ten.

Johnny tertawa mendengar itu. Rupanya istri tercintanya ini sedang merasa iri kepada calon mertua anaknya yang akan selalu bertemu dengan anak manisnya setiap hari, sedangkan diri nya tidak bisa.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang