17 🔞

51.4K 1.8K 224
                                    

Mark membawa Haechan ke apartemen pribadi miliknya yang terletak agak jauh dari pusat kota Seoul.

Apartemen yang di beli Mark dengan uangnya sendiri dan tempat dia untuk menghilang dari keramaian dan juga gangguan dari Jeno serta adik-adiknya yang lain.

"Aku mau pulang kaaak, Daddy pasti khawatir dan mencariku . ." rengek Haechan saat sudah tiba di kamar Mark.

Sedangkan Mark hanya acuh dan masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya.

"Menyebalkan sekali" keluh Haechan mengeluarkan ponselnya, berniat ingin menelpon sopir keluarganya untuk di jemput.

Namun ketika benda padat itu hendak menempel di daun telinga Haechan, Mark yang baru keluar dari kamar mandi segera merebut dan mematikan panggilannya.

"Apa-apaan sih" seru Haechan kesal.

"Nana sudah memberi tahu orang tua kamu kalau kamu sedang pergi bersamanya, mereka tidak akan khawatir" jelas Mark.

"Ish menyebalkan sekali, Nana berbohong" dengus Haechan. Nanti kalau ketemu Jaemin, akan Haechan pastikan dia tidak akan menyapa sahabatnya itu. Haechan kesal dengan Jaemin.

"Kamu itu kenapa emosian banget sih? Dikit-dikit marah? Dikit-dikit cemburu? Mana gak mau dengerin penjelasan aku lagi. Terpaksa kan kamu aku bawa ke sini, soalnya kalo gak gini kamu bakal kabur terus" kata Mark.

"Apasih, kenapa gak bawa cewe itu aja ke sini" dengus Haechan kesal.

"Ngapain aku bawa dia kesini?" Tanya Mark.

"Ya buat nemenin kamu lah, lanjutin kegiatan kalian yang tadi" kata Haechan dengan nada kesal.

"Gak nafsu aku" jawab Mark "mending sama kamu" lanjutnya.

"Sok sok an gak nafsu, tadi aja nempel banget, bibirnya" kata Haechan lagi. Dia sangat kesal ketika melihat bibir Mark berada di atas bibir si jalang.

"Kamu marah karena dia cium bibir aku? Gimana kalo kamu hapus bekas ciumannya sama bibir sexy kamu?" Goda Mark mendekatkan wajahnya ke arah Haechan.

Namun Haechan menghindar.

"Gak sudi aku" ketus Haechan meninggalkan Mark dan duduk di tepi kasur bigsize milik Mark.

"Sini deh dengerin penjelasan aku dulu" kata Mark yang kemudian berjongkok di hadapan Haechan. Menggenggam kedua tangan lembut Haechan seraya menciumnya. Tapi Haechan hanya buang muka ketika melihat perilaku Mark.

"Aku tau kamu belum sepenuhnya yakin sama cintaku. Dan aku juga tau kalau aku masih dalam tahap percobaan membuktikan cintaku. Tapi aku juga tau kalau kamu sebenarnya masih mencintaiku. Cintamu masih sama seperti sebelumnya, kamu hanya sedang takut, takut kalau aku mempermainkan kamu kan?" Tanya Mark, namun Haechan tetap diam.

"Itu gak akan terjadi sayang, aku sudah menyadari seluruh perasaanku. Kamulah yang aku mau selama ini, jauh dari kamu adalah sebuah penderitaan bagiku. Jadi jangan pernah meninggalkan aku atau berpikir untuk pergi dari ku" lanjut Mark.

"Kamu boleh marah, kesal ataupun cemburu. Tapi jangan pernah mengatakan kalau kamu mau putus dari aku. Karena sampai kapanpun, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kalau kamu mau putus maka aku akan langsung menikahimu"

"Hentikan omong kosong mu itu kak, cepat jelaskan saja kejadian di toilet tadi" kata Haechan yang sebenarnya sudah menunggu Mark untuk menjelaskan adegan yang tadi di lihatnya.

Mark terkekeh menyadari kalau kekasihnya sedari tadi menunggu penjelasannya mengenai kejadian tidak senonoh di toilet sekolah

"Karina sengaja menjebakku sayang, dia ingin balas dendam kepada Jeno yang sudah meninggalkannya. Aku juga tidak tau kenapa dia melibatkan aku dan hubungan kita dalam acara balas dendamnya itu" jelas Mark.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang