20

23.7K 1.4K 322
                                    

Sudah hampir jam makan malam. Tapi Jeno masih belum kelihatan batang telinga nya.

Kemana anak itu?

Membuat Jaemin semakin kesal. Pesan Jaemin juga tidak di baca. Ada urusan penting apa sampai Jeno rela meninggalkan acara yang sangat penting bagi Kakaknya, dan juga bagi mereka tentu saja.

Kalau datang nanti, akan Jaemin pastikan lelaki itu kehilangan dua belah alisnya.

"Nana, dimana Jeno? Tolong telpon dia dan bilang kalau waktu makan malam sudah tiba" pinta Taeyong.

"Sudah Nana coba Bubu. Tapi Jeno tidak mengangkat panggilannya, pesan Nana juga tidak di baca" jelas Jaemin dengan raut kecewa. Tidak biasanya Jeno seperti ini.

"Anak itu ada-ada saja. Kemana dia sekarang?" Gumam Taeyong ikutan kesal dengan sang anak.

"Ya sudah tunggu sebentar lagi Yongie, mungkin anakmu sedang ada urusan mendesak" kata Winwin mencoba memperbaiki suasana hati Taeyong dan juga anaknya tentunya.

"Jeno mungkin lagi ada pekerjaan sayang, jangan khawatir, dia pasti kembali" kata Winwin kepada anaknya.

"Iya Bunda, tapi tidak biasanya Jeno mengabaikan panggilan Nana sepenting apapun urusannya" jelas Jaemin. Rasa kecewa di hatinya berubah menjadi raut khawatir.

Apakah Jeno sedang menyembunyikan sesuatu? Jika iya. Apa yang di sembunyikan nya?

Padahal kan Jaemin sudah sangat menunggu agar Jeno mengatakan kepada keluarga mereka kalau dirinya tengah mengandung. Tapi Jeno malah pergi entah kemana.

Jaemin jadi berpikir yang aneh-aneh.

Apa mungkin Jeno selingkuh?

Apa mungkin Jeno bercanda ingin menikahinya, bahkan setelah ada kehidupan baru di tubuhnya.

Apa Jeno sejahat itu?

Tidak. Jeno tidak mungkin sejahat itu, dia sudah berjanji untuk selalu bersama Jaemin.

Jaemin menghembuskan napasnya, membuang semua pikiran-pikiran buruk tentang kekasihnya. Dia percaya Jeno tidak akan berbuat macam-macam apalagi sampai menyakiti hati nya.

"Kak Nana, Gyu mau makan" kata Beomgyu yang berada dalam pangkuan Nana, bocah itu sedari tadi betah banget di pangku Nana sambil main game di ipad nya.

"Gyu laper?" Tanya Nana yang di angguki oleh Beomgyu.

"Oke ayo kita makan. Gyu mau makan apa hemm?" Tanya Nana lagi.

"Kimchi" jawab Beomgyu.

"Haha, Kak Echan juga suka kimchi, coba tanya sana" suruh Nana kemudian menurunkan bocil itu dari pangkuannya.

Selagi Beomgyu berlari kecil menghampiri Haechan, Jaemin kembali memeriksa ponselnya, entah kenapa perasaan Jaemin menjadi tidak enak, ada rasa sakit yang begitu menusuk di hatinya, entah datang dari mana, tapi perasaan itu tiba-tiba saja ada.

"Kakaaakk puduuuu . ." Panggil Beomgyu kepada Haechan yang asyik berbincang dengan Bubu Taeyong.

"Eh?" Haechan kaget ketika ada anak kecil yang memeluk kaki nya.

"Echannie belum pernah bertemu Gyu kan? Ini anak bungsu Bubu, Jung Beomgyu" kata Taeyong memperkenalkan anaknya.

"Bubuu, kakak pudu cantik" puji Beomgyu, jarang sekali si bungsu Jung itu memuji orang selain Bubu nya.

"Pudu? Kenapa memanggil kakak Channie Pudu?" Tanya Taeyong sambil mencubit hidung anaknya.

"Karena mirip beruang, kata kak Makkeu, pacar kak Makkeu lucuu sekali seperti pudu . . Pipi nya gemoy seperti pipi Gyu . ." ucap Beomgyu kemudian merentangkan tangan untuk di gendong Haechan.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang