13 🔞

62.7K 2.5K 178
                                    

Yang udah nungguin Markhyuck, sini-sini merapat.

Pencet vote dulu 🤗

_________________________________________________



Mark nampak gelisah dalam tidurnya. Keringat dingin bercucuran membasahi kening lelaki tampan itu.

Haechan yang awalnya terbangun karena ingin ke kamar mandi, seketika menoleh ke arah Mark yang bergerak gelisah, sepertinya lelaki itu sedang bermimpi buruk.

Haechan berusaha tidak peduli kegelisahan Mark dan memilih segera masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam di tengah dinginnya suasana malam badai seperti ini.

Setelah keluar dari kamar mandi, Haechan kembali menatap Mark yang masih gelisah namun tetap menutup matanya. Entah karena mimpi buruk atau lelaki itu tidak nyaman dengan sofa kecil tempatnya tidur sekarang.

Jika Haechan perhatikan, sofa itu tidak cukup nyaman dipakai untuk tidur. Jika Haechan yang di suruh tidur di sana pun tentu dia tidak akan mau.

Dengan berat hati, Haechan menghampiri Mark, berniat membangunkan lelaki itu dan menyuruhnya pindah tidur di kasur. Ternyata Haechan masih peduli dengan Mark, tapi kalau soal cinta, entahlah hanya Haechan yang tau jawabannya.

"Kak" panggil Haechan setelah berjongkok di depan tubuh Mark yang tertidur.

Namun Mark masih belum membuka matanya meski tangannya sudah di goyang-goyang perlahan oleh Haechan.

"Kak Mark bangun" kata Haechan lagi semakin mengeraskan suaranya agar Mark terbangun.

Namun yang terjadi, Mark bukannya bangun, malah menarik tangan Haechan yang menggoyang-goyangkan tangannya karena merasa terganggu. Alhasil Haechan hampir saja terjatuh menimpa tubuh Mark andai tangan satunya tidak menopang tubuhnya di dada Mark.

Mark yang menyadari rasa berat di dadanya akhirnya membuka mata, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat wajah Haechan yang begitu dekat dengannya. Bahkan aroma napas yang begitu manis dapat Mark hirup dengan jarak sedekat ini.

Haechan pun sama terkejutnya dengan Mark, dapat dia rasakan aroma mint menguar dari napas lelaki tampan di depannya. Haechan semakin tidak bisa menahan detak jantungnya.

Tatapan Mark jatuh pada bibir merah alami di depannya, bibir yang menjadi candu bagi Mark sejak pertama kali dia rasakan waktu di toilet sekolah beberapa waktu yang lalu. Bibir indah seperti bentuk hati yang begitu menggoda, ingin rasanya Mark mencicipi lagi bibir itu.

Tanpa sadar, tangan Mark menahan tengkuk Haechan dan mulai menempelkan bibir nya di atas bibir cantik itu. Haechan yang terbawa suasana memilih memejamkan matanya. Mark yang masih sadar dan melihat Haechan menutup mata, memberanikan diri untuk mulai mengecup basah bibir itu.

Dengan perlahan, Mark melumat bibir bawah Haechan, merasa tidak ada perlawanan dari si manis, Mark semakin melumat lebih dalam, walau ciuman sepihak karena Haechan hanya pasif, tapi Mark tau Haechan tidak pernah berciuman dan tidak bisa melakukannya.

"eungghh . ." Desahan kecil lolos dari bibir Haechan ketika Mark dengan sengaja menggigit pelan bibirnya. Membuat bibir Haechan terbuka dan kesempatan itu digunakan mark untuk menerobos mulut Haechan, lidah Mark bermain di dalam mulut Haechan, mengabsen setiap komponen mulut Haechan yang menjadi candu bagi nya.

Mark mendudukkan tubuhnya sehingga mau tidak mau Haechan terjatuh dalam pangkuannya. Tanpa sadar, Haechan mengalungkan tangannya di leher Mark. Membuat Mark lebih mudah memperdalam ciuman mereka.

Haechan merasa pasokan oksigen di dadanya hampir habis, tapi Mark masih belum melepaskan ciuman itu. Haechan memukul pelan dada Mark, memberi isyarat kalau dia hampir kehabisan napas. Mark yang menyadari itu segera melepas tautan bibir mereka dengan terengah-engah.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang