25 🔞

44.7K 1.3K 354
                                    

Dekapan hangat seperti ini yang Haechan butuhkan sekarang. Dia nyaman sekali berada dalam pelukan Mark. Hanya pelukan ini yang membuatnya dapat tenang.

"Kakak . ." Panggil Haechan kepada Mark yang setia mengelus rambutnya.

"Hemm??" Jawab mark dengan bergumam, lelaki itu sedang menikmati aroma rambut Haechan yang menenangkannya.

"Kapan kita ketemu Bubu?" Tanya Haechan memperbaiki duduknya dan melepas pelukan Mark.

"Sebentar lagi ya sayang, biarkan seperti ini dulu" kata Mark kembali menarik Haechan ke dalam dekapannya.

Hati Mark menghangat ketika dia bisa merasakan detak jantung Haechan di dalam pelukannya.

Mark memeluk semestanya begitu erat, seperti takut kehilangan. Sekali lagi Mark tegaskan bahwa dia tidak akan pernah membiarkan apapun dan siapapun memisahkan dirinya dengan Haechan, bahkan itu ibunya sekalipun.

"Sayang . ." Panggil Mark kepada kekasihnya yang sedang melamun di pelukannya.

"Iya?" Haechan mengangkat kepalanya menatap Mark, masih dalam dekapan pria tampan itu.

"Kenapa melamun hemm??" Tanya Mark sambil menyingkirkan anak rambut yang hampir menutupi bagian mata kekasihnya.

"Channie cuma lagi kepikiran, gimana kalo Bubu tetap kekeuh sama keinginannya? Apa Channie memang harus benar-benar berbagi sama Nana?" Kata Haechan yang lebih seperti pertanyaan.

Mark menghembuskan nafasnya. Terasa sesak saat kekasihnya menanyakan pertanyaan menyakitkan itu.

"Kalau masalah berbagi, kakak yakin kamu pasti bisa melakukannya. Tapi yang harus kamu tau, kakak lah yang tidak bisa membagi cinta kakak kepada orang lain" kata Mark sambil menatap sorot mata snag kekasih "Kakak takut jika nanti kakak memang harus menikahi Nana juga, kakak takut tidak bisa menjaga dia dan lebih mengutamakan menjaga kamu, kakak takut gagal menjaga Nana. Karena kamu yang kakak Cinta, bukan Nana. Jadi lebih baik, kita cari jalan lain saja, biar kakak bisa sama kamu dan Nana juga mendapatkan hak nya di keluarga Jung tanpa jalan pernikahan" kata Mark menatap manik mata sang kekasih yang begitu teduh dan indah.

"Kamu tau tidak, kenapa kakak meminta kamu untuk tidak menyerah? Karena kakak benar-benar tidak bisa jika harus membagi diri kakak dengan dua orang, kakak hanya mau kamu. Kamu adalah tempat ternyaman untuk kakak. Kakak yang tidak bisa untuk melakukan itu, kakak tidak bisa menikahi Nana" lanjut Mark.

"Kakak takut sekali kalau kamu menerima keputusan Bubu. Kakak tidak bisa sayang, kakak juga tidak mau Jeno marah karena kakak tidak bisa menjaga Nana setelah menikahinya nanti, kakak takut tidak bisa berbuat adil, jadi kakak mohon, kamu harus bantu kakak berjuang, kita berjuang sama-sama ya" Mark mencium kening sang kekasih sangat lama.

Haechan memejamkan mata, merasakan ciuman penuh cinta di keningnya. Haechan sekarang lebih menyadari kalau Mark memang benar-benar mencintainya. Mark benar-benar menjadikan Haechan semestanya.

Ciuman hangat dikening itu Mark turunkan ke bibir Haechan. Mengecupnya perlahan, ada sebuah kerinduan yang teramat besar dalam ciuman mereka siang ini.

Kecupan yang secara perlahan berubah menjadi lumatan. Mark tahan tengkuk Haechan yang ingin menjauhkan wajahnya untuk memutus ciuman mereka. Kembali Mark lumat bibir manis kekasihnya yang begitu dia rindukan. Rasanya sangat lama sekali mereka tidak melakukan ini karena semua masalah yang sedang di hadapi.

Mark memutus tautan bibirnya ketika pasokan udara mereka menipis, namun Mark tidak menjauhkan wajah dan bibirnya dari Haechan. Mark satukan kening mereka dan menatap wajah indah Haechan yang memerah karena kehabisan napas akibat ciumannya.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang