30'end

31.7K 1.6K 343
                                    

Inget gak waktu aku bilang kalau aku gak suka bikin part panjang?

Batas part sudah aku tentuin sampai 30 doang.

Aku gamau terlalu riweuh dengan part yang bejibun, jadi aku akan bikin ending di sini 🤝

Fyi . . ENDING TETAP PUNYAKU 💪

_________________________________________________

"Gak !! Gak boleh !! Nana gak bakal maafin Echan kalo ini benar-benar terjadi" gumam Jaemin, wajahnya sudah pucat pasi memikirkan sang sahabat.

"Dokter, Haechan bilang kalau hati nya sudah sangat sehat? Iya kan Dok?? Gak akan terjadi apa-apa sama Haechan kan?" Tanya Jaemin panik.

"Harusnya seperti itu Na, tapi kamu tau sendiri kan kalau Haechan sudah beberapa bulan ini menolak untuk saya periksa, jadi saya tidak mengetahui dengan pasti perkembangan kesehatan hati nya yang sekarang" jelas Dokter Kim yang masih setia melajukan mobilnya.

Di dalam mobil itu ada Dokter Kim, Johnny, Ten dan juga Jaemin. Sedangkan yang lainnya menyusul dengan mobil masing-masing di belakang.

"Tidak menutup kemungkinan terjadi komplikasi lain akibat operasi yang dia lakukan waktu itu. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, tapi semoga saja apa yang kita takutkan, tidak akan terjadi" sambung Dokter Kim dengan perasaan campur aduk, memikirkan segala kemungkinan yang mungkin di alami oleh Haechan akibat penyakitnya dulu.

Bukan hanya Jaemin, tapi Johnny juga sangat panik, dia menyesali keteledorannya yang mengabaikan jadwal periksa sang anak.

"Dokter bisa lebih cepat tidak??" pinta Jaemin yang ingin cepat sampai di rumah sakit dan bertemu dengan sang sahabat.

"Sabar nak, ini sudah cepat. Kita harus hati-hati, jangan sampai kita yang celaka" nasehat Dokter Kim karena Jaemin sungguh tidak sabaran ingin melihat kondisi sang sahabat.

Semoga saja apa yang Jaemin pikirkan tidak benar dan tidak akan pernah terjadi. Haechannya harus sehat, Jaemin bahkan rela memberikan hati nya lagi kalau Haechan membutuhkan semua itu.

Mobil Dokter Kim sudah terparkir rapi di depan rumah sakit, Jaemin juga Johnny dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumah sakit, di susul oleh Ten dan juga Mingyu.

Tidak lama kemudian mobil Keluarga Jung dan keluarga Nakamoto datang. Mereka semua menyusul untuk masuk ke dalam rumah sakit tempat Haechan di rawat.

Jaemin berlarian kecil di koridor rumah sakit, melupakan kalau dia sedang hamil karena kondisi sahabat nya kini jauh lebih penting.

"Maaf sus, pasien atas nama Seo Haechan apa masih di UGD atau sudah di pindah ke ruang rawat??" Tanya Jaemin ke bagian resepsionis rumah sakit.

"Pasien masih di UGD" jawab resepsionis itu setelah memeriksa nama yang di sebutkan oleh Jaemin

"Oh halo Dokter Kim . . selamat siang" sapa sang resepsionis wanita itu tatkala melihat atasannya datang bersama orang-orang yang kelihatan panik ini.

"Selamat siang, siapa yang menangani Haechan?" Tanya Dokter Kim kemudian.

"Tuan Haechan tadi di tangani oleh Dokter Choi"

"Dimana dia?" Tanya Dokter Kim lagi.

"Sepertinya beliau masih mengurusi pasien lain, dok"

"Sampaikan kepada Dokter Choi untuk menemui saya setelah selesai dengan semua pasiennya!!" Perintah Dokter Kim yang di angguki oleh resepsionis

Setelah mengatakan hal itu, Dokter Kim beserta Jaemin dan keluarga Seo segera menuju ke ruang UGD. Di ikuti oleh keluarga Jung dan Nakamoto.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang