10

27.2K 1.8K 65
                                    

Sudah lama sekali Haechan ingin pergi ke Pulau Jeju untuk berlibur. Tapi kedua orang tua dan kakak nya selalu sibuk, begitupun diri nya, belum ada waktu liburan yang pas untuk mereka. Padahal Haechan sangat merindukan keindahan Pulau itu.

Tapi yang namanya rezeki anak baik emang gak kemana. Haechan akhirnya bisa berlibur ke Pulau Jeju meski bukan bersama orang tua nya.

Dan walaupun ini acara sekolah, tetap saja Haechan senang sekali, setidaknya kan setelah selesai acara nanti Haechan bisa jalan-jalan sebentar bersama Nana di tepi pantai. Haechan suka pantai, suka matahari terbenam, dan susu coklat. Ah menyenangkan sekali walau hanya membayangkannya.

Haechan mau menikmati secangkir coklat panas waktu matahari tenggelam nanti sama Nana, lalu main air sampai malam, pasti seru, memikirkannya saja sudah membuat Haechan kegirangan.

Ternyata perjalanan ke Pulau Jeju cukup melelahkan. Setelah sampai di Villa tempat mereka semua menginap, Haechan langsung merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur besarnya bersama Nana.

Satu kamar Villa sebenarnya di peruntukkan untuk 3-4 orang. Tapi Haechan dan Nana sudah meminta kepada pihak sekolah agar menyediakan satu kamar khusus untuk mereka berdua saja. Haechan kurang suka tidur dengan orang yang tidak dekat dengannya. Orangnya gampang risih soalnya.

Pihak sekolah tentunya tidak bisa menolak permintaan anak dari pemegang saham terbesar ke dua disekolah itu. Dengan biaya tambahan tentunya, Haechan itu tidak selalu menggunakan marganya untuk mendapatkan sesuatu, kalau bisa dengan cara yang adil, kenapa harus menggunakan kuasa orang tua. Seperti sekarang, dia membayar lebih untuk kamar yang dia tempati bersama Nana.

"Nana, nanti temani Echan jalan-jalan ya" pinta Haechan setelah di rasa lelahnya sedikit berkurang.

"Okay gampang itu, nanti kita jalan-jalan" kata Jaemin yang sedang sibuk menata barang-barangnya.

Acara ini cuma 3 hari, satu hari acara khusus sekolah, dan satu hari lagi para siswa diberi kebebasan untuk jalan-jalan pribadi sebelum mereka semua kembali ke seoul di hari ke-3 .

"Ayolah chan, bereskan barang-barangmu. Disini tidak ada maid, jadi jangan manja" omel Nana yang sedari tadi melihat Haechan tidak merapikan barang-barang nya.

"Iyaa Nana bawel . ." Sahut Haechan, tapi dia tetap tidak bangun dari acara rebahannya, malah sibuk melihat Nana yang merapikan barangnya sambil senyum-senyum.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Nana agak takut kalau saja sahabatnya itu kerasukan.

"Echan mau tanya deh sama Nana"

"Tanya apa?"

"Nana kalo nanti di suruh milih antara persahabatan dan cinta. Nana pilih mana?" Tanya Haechan.

"Apasih kok nanya gitu" Nana agak terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Haechan.

"Ih Nanaaa . . Echan serius ini" rengek Haechan.

"Ya Nana bakal milih dua-duanya lah" jawab Nana seadanya.

"Kalo Nana cuma di minta pilih salah satu gimana? Nana gaboleh egois mau dua-dua nya, kalo harus ngorbanin satu, Nana bakal ngorbanin persahabatan atau cinta?" Tanya Haechan lagi, raut wajahnya benar-benar serius.

Nana menatap Haechan yang masih setia berbaring, lalu menghentikan kegiatannya dan menghampiri sahabatnya.

Haechan kemudian bangun dari rebahannya dan menatap Nana yang sudah duduk di hadapannya.

"Echan, gak ada yang lebih berharga dari seorang sahabat. Dia yang selalu ada di saat kita senang ataupun sedih. Echan mau tau tidak, kalau bagi Nana, keluarga adalah rumah pertama dan utama, sahabat adalah rumah kedua, dan cinta itu rumah ketiga" jelas Nana.

✓ Karma Rasa Kurma (Markhyuck-Nomin 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang